Rasionalis wrote:
...Mungkin juga, bung Angky. Tetapi bisa juga untuk membodoh-bodohi atau membungkam mulut para penganutnya. Dan memang sudah terbukti muslim merupakan umat yang paling ****, tidak kritis/kreatif/innovatif di dunia ini.
...Dari dahulu para diktator sudah menggunakan metode pengulangan kebohongan secara sangat intensif sehingga lambat laun diterima pengikutnya sebagai kebenaran.
...Ngomong-ngomong, ke mana bung Fcnantes9? Apa sudah melarikan diri?
Rasionalis wrote:...Yang saya maksud dianggap saja seperti anak kecil adalah dalam hal pengetahuan dan pemahaman seputar Islam dan Muhammad. Bila mengajukan pendapat yang salah, maka sangat wajar bila anda yang lebih pintar membetulkannya. Bukan melarang memberikan pendapat, yang merupakan hak azasi saya.
coba anda lihat tulisan anda yang saya quote diatas... bukankah sudah anda "judgment" tanpa ada analisa terlebih dahulu ??? bagaimana anda menganalisa satu kasus jika anda hanya berkaca dari satu pandangan saja. inilah yang saya samakan dengan kredit perbankan. Karena dalam kredit perbankan saja ada hukum 5C. bukankah dalam satu analisa dibutuhkan berbagai referensi untuk menciptakan analisa yang valid ???
Rasionalis wrote:...Saya juga mengacungkan jempol untuk kelihaian anda mengalihkan fokus perhatian. Saya yakin bukan kelihaian saya bermain kata-kata yang membuat anda desperate, melainkan konsistensi, soliditas dan powerfulnya argumen yang saya kemukakan. Dalam hal ini, arwah guru-guru saya dalam mata ajaran lain akan menertawakan anda.
sejauh ini saya tidak melihat konsistensi, soliditas ataupun power dalam argumen anda. yang saya lihat hanya kebencian membabi buta dan dendam kesumat. Jika guru anda masih hidup dan melihat pola berfikir anda yang seperti ini, saya yakin mereka tidak menertawakan saya tapi akan menangisi cara pikir anda sekarang ini.
Rasionalis wrote:...Bertingkah seperti anak sekolah minggu? Di mana saya mengutarakan hasil sekolah minggu? Sungguh sudah lama sekali dan sudah lupa pengalaman itu. Membaca Alkitab saja sudah lupa kapan terakhir kali, karena saya lebih gemar membaca buku-buku ilmu pengetahuan sekular lainnya. Makanya theologia keyakinan saya sangat rendah.
adakah saya menuduh anda mengatakan hasil sekolah minggu ??? tapi tulisan dan cara berfikir anda yang sudah bisa dikatakan seperti anak sekolah minggu. tolong cermati lagi tulisan saya bung.
Rasionalis wrote:...Kata-kata mana yang anda nilai mencerminkan sikap sok suci? Terima kasih bila anda sudi menunjukkannya, agar tidak saya ulangi lagi pada tulisan berikutnya.
hm....bukan hanya disini bung tapi disetiap postingan anda tentunya. seperti kata-kata yang tidak paham akan theologi anda tapi pintar dalam theologi islam. bukankah seperti ini bisa dikatakan sok suci ??
Rasionalis wrote:...Agaknya anda masih perlu belajar mengutarakan pendapat. Uraikan dulu baru diikuti kesimpulan (pendekatan induktif) atau sebaliknya kesimpulan diikuti oleh uraiannya (pendekatan deduktif). Tunjukkan yang mana menghujat, jelaskan siapa yang rugi dan apa kerugiannya. Dengan demikian, pembaca dapat melihat kedangkalan analisis saya.
saya sudah kutip diatas tuduhan anda. coba telusuri lagi bung isi tulisan anda, sebelum anda menggurui orang untuk belajar. dimanakah ditulisan anda yang diatas yang anda uraikan ???
sesuatu hal yang belum jelas salah dan sudah anda salahkan, bukankah itu namanya menghujat ??? atau anda punya kamus lain apa yang disebut menghujat ??? siapa yang rugi ?? sungguh pertanyaan (maaf) kurang rasionalis (meminjam id anda). apakah harus saya sebut siapa yang rugi dan apa kerugiannya. saya kira anda dengan kedewasaan anda sudah bisa menganalisa ini tanpa harus saya tunjukkan