Ayulestari wrote:Benarkah karena pemahaman yang dibentuk Muhammad? Bukan karena kecerdasan? Akang ada berapa propesor dan ahli di barat yang kebanyakan justru melepas kekristenannya dan berganti ke Agnostik dan ateis, apakah mereka mengenal Nabi Muhammad? Tidak kan?
Itu lain lagi persoalannya. Dalam persoalan Ayu ini, pokok persoalannya pada Muhammad. Jika bukan karena Ayu dibentuk oleh Muhammad, tentu saja Ayu akan memiliki daya tangkap yang bagus dan pikiran terbuka. Yang kita bahas ini adalah tentang Ayu yang masih muslim, bukan membahas tentang Ateis atau Agnostik.
Ayulestari wrote:saya sejak kecil hingga dewasa dididik dengan cara kristen kok, tetap ayu ga pernah terima doktrin dari Islam apalagi Al-Quran. Karena ayu tidak pernah menemukan kebenaran tentang Tuhanlah ayu meragukan Kristen, mulai dari YHWH yang tidak mengetahui bentuk ciptaannya. Seperti yang ayu katakan, kalau mau tau siapa pembuat pergedel antara si A dan Si B yang mengaku pembuat pergedel, tentu harus di lakukan pengujian dari tau atau tidaknya si A dan Si B ini cara pembuatan pergedel,
Ayu tidak jujur. Sebab berdasarkan pengalaman saya berkawan dengan orang-orang Nasrani, mereka tidak akan pernah meragukan imannya karena dasar iman mereka cukup kuat dan logis. Di kalangan Kristen sendiri ada sikap kritis, dan pada umumnya mereka adalah orang-orang yang cerdas. Justru saya temukan di Islam, orang-orang muslim itu **** karena tidak boleh dan tidak berani mempertanyakan kebenaran imannya. Mereka menelan apa saja yang mereka terima dari Islam, apalagi kalau sumbernya dari Arab.
Seorang Kristen yang berubah imannya dan menjadi muslim, pastilah bukan orang yang melek rohani, tapi buta rohani. Bukannya saya menyindir Ayu, tapi memang seperti itulah kenyataannya. Dan orang yang buta rohani akan mudah dipengaruhi oleh ajaran lawan. Pertanyaan-pertanyaan dalam benak Ayu tentang Kristen adalah sama dengan pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan orang-orang muslim hasil didikan Muhammad. Saya sudah buktikan kok, bahwa pengetahuan Muhammad tentang agama lain sungguh payah dan dia sudah berani melontarkan tuduhan-tuduhan yang pada dasarnya tak beda dengan fitnah.
Ayulestari wrote:Jadi Sidharta Memiliki kristeria Sebagai Seorang Manusia Agung dan ini tercatat dalam kitabnya, dan Orang budha memuliakannya bukan sebagai Tuhan, walaupun sepertinya berlebihan tapi tetap Umat Budha tidak pernah menyatakan Sidharta adalah sang Pencipta Karena memang tidak pernah pengakuan dari mulut sidharta beliau adalah seorang Pencipta dan Pemuliaan terhadap Sidharta sebagai manusia agung adalah wajar karena Kitab mengatakannya , Bagaimana dengan Yesus? Yesus tidak pernah mengakui diri sebagai Tuhan dan perilakunya yang digambarkan dalam Kitab Suci Umat ISLAM (bukan Kristen) adalah Sosok manusia Agung seperti Sidharta, ini membuktikan bahwa tidak mempertuhankan yesus pun dapat selamat (Jika Kristen itu benar)
Masih keliru logikanya. Jika Kristen itu benar, berarti Yesus itu Tuhan, ya atau tidak?
Sedangkan sampeyan tidak mengakui Yesus itu Tuhan, ya atau tidak?
Siapa yang menjadi Tuhan sampeyan? Awloh, tuhan palsu ciptaan Muhammad. Jadi, bagaimana sampeyan berharap juga akan selamat jika Kristen itu benar?
Sama seperti penyembah berhala, seperti itulah muslim karena menyembah tuhan lain. Apakah mungkin Tuhan yang Asli akan menganggap sampeyan sebagai umatNya?
Ayulestari wrote:Ayu justru merakan kebobrokan dari Alkitab, karena fakta sejarah dalam alkitab banyak yang terbantah oleh ilmu pengetahuan modern, banyak para propesor dan para Ilmuan yang mengambil titik aman seperti cara yang ayu lakukan bedanya ayu memilih Budha dan pindah ke Islam tapi para Ilmuan barat memilih Agnostik karena mungkin mereka belum mendapatkan pengetahuan tentang islam, mereka meragukan keberadaan Tuhan, karena Penelitian mereka justru membuktikan bahwa terdapat Pemalsuan sejarah dari penulis Alkitab, setelah ayu Masuk Islam yang awalnya hanya mencari titik teraman hidup dunia dan akhirat baru sekarang ayu mendapatkan kesadaran memang Islamlah agama terbenar dari Pencipta.
Nah, itulah akibat dari didikan Islam. Tidak ada orang Barat yang netral yang berpikiran seperti Ayu. Coba dinalar, untuk apa orang Kristen merubah Alkitabnya sendiri? Bukankah yang mengubah Alkitab itu adalah Muhammad? Dia mengutip ayat-ayat Alkitab dan kemudian mengubahnya sesuai dengan seleranya dan untuk kepentingannya pribadi dan menamakannya Alquran? Sungguh tidak bisa dinalar tuduhan Islam terhadap agama lain ini. Malah tuduhan ini saya rasa untuk menutupi kejahatan Muhammad sendiri, yang mengarang firman palsu.
Ayulestari wrote:Justu yang perlu dipertanyakan itu sudah sepintar apakah otak sampeyan, sehingga sampeyan bisa mengatakan Alkitab itu bukti Fakta sejarah? Yang justru Ilmuan barat Ketakutan dan mencari-cari cara buat keamanan mereka jika Akhirat itu ada yang membawa mereka kepada Agnostik dan Ateis. Jadi justru andalah yang sudah tertipu oleh Alkitab Iblis.
Bukan saya membela Alkitab, tapi saya rasa sudah banyak penemuan-penemuan arkeologi yang membuktikan apa yang diceritakan Alkitab itu fakta sejarah. Silakan search sendiri di Google, saya tidak ingin membahas itu di FFI.
Ayulestari wrote:Baiklah kita kunci pernyataan sampeyan. Tolong Jujur dan tegas sampeyan jawab “Benarkah Setan Minta Disembah?” dan tuhan hanya Menunggu orang menyembahnya? Jika YHWH dalam alkitab menyuruh umat manusia untuk menyembahnya, Apakah sampeyan Siap Untuk Mengakui bahwa YHWH adalah Setan?
Saya tidak temukan ucapan YHVH dalam Taurat yang menyuruh manusia dengan vulgar: "SEMBAHLAH AKU!"
Yang diingini YHVH adalah agar manusia tidak menggantungkan harapan dan pertolongan dari jin-jin/setan dan benda-benda mati (berhala).
YHVH tidak GILA SEMBAH, tidak gila sujud. Keinginan YHVH adalah seperti keinginan orang tua terhadap anaknya, yang menghendaki anak-anaknya BERBAKTI & MENGASIHI orang tuanya, mengharapkan kasih dan perlindungan dari orangtuanya, dan bukannya meminta perlindungan dari tetangga atau benda-benda mati. Kata YHVH di dalam PL, manusia yang menggantungkan harapannya pada berhala adalah orang ****.
Ayulestari wrote:Dan Apakah sampeyan Siap untuk mengakui Setan sebagai Tuhan, Jika Setan yang disembah manusia justru hanya diam tanpa menyuruh manusia untuk menyembahnya?
Setan ingin disembah, ingin disujud-sujudi, seperti budak men-sujudi TUAN MAJIKANnya. Itu terbaca dari kalimat setan di dalam Injil.
Dan saya akhirnya menyadari, kalau Awloh adalah setan, karena kepribadiannya serupa dengan setan yg gila sembah.
Ayulestari wrote:Gambaran yang sampeyan berikan tidak nyambung, Orang tua adalah manusia bukan tuhan, kalau orang tua sampeyan nyuruh sampeyan nyembahnya, itu berarti emang pantas orang tua sampeyan buat masuk rumah sakit jiwa!!
Orang tua adalah Manusia walaupun dia yang melahirkan kita, dia diberi Anak oleh Allah bukan untuk menyembah Manusia (orang Tua) tapi untuk mengabdi kepada Pemilik dan Pencipta Alam semesta.
Tuhan menciptakan manusia juga bukan untuk MENYEMBAH-NYEMBAH Dia. Tuhan menciptakan manusia agar Dia bisa memelihara manusia seperti Orangtua memelihara anak-anaknya. Saya takjub pada kisah yang diceritakan Taurat, bahwa perintah Tuhan kepada Adam bukanlah: "Sembahlah aku!" melainkan "Beranakcuculah." Dalam sepanjang interaksi-Nya dengan Adam, tidak pernah satu kali pun Tuhan berkata, "Sembahlah aku!"
Tapi Awloh di dalam Alquran adalah cerminan dari pribadi setan yang menghendaki PENYEMBAHAN dan KETUNDUKAN TOTAL manusia pada dirinya.
Awloh yang Ayu sembah tidak layak diakui TUHAN, tapi PENINDAS yang ingin memperbudak manusia yang telah diciptakan Tuhan.
Ayulestari wrote:Karena sampeyan sendiri yang mengatakan Yesus adalah Anaknya Bapa, sampeyan sendiri yang mengatakan Bapa Itu Punya anak, sedangkan Allah tidak punya anak
Itulah yang PERBEDAAN NYATA antara Tuhan Samawi dengan "tuhan" Islam. Jadi, bila Kristen/Yahudi benar, otomatis Islam akan masuk neraka karena menyembah tuhan yang berbeda.
Ayulestari wrote:Sampeyan sendiri yang mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Bapa yang membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan khan?
Saya rasa, orang Kristen mengerti bahwa Yesus itu Tuhan bukan hanya karena dia disebut Anak Bapa.
Ayulestari wrote:Sampeyan sendiri yang konyol, sampeyan yang menyatakan Umat Islam Tidak mengakui diri Yesus adalah Anak Bapa maka masuk neraka.
Itu untuk meluruskan jalan berpikir Ayu yang mengira kalau Kristen benar, muslim tetap akan selamat.
Bukankah Islam tidak mengakui Yesus sebagai Anak Bapa? Kalau Kristen itu benar, berarti Yesus adalah Anak Bapa. Jadi, islam keliru. Di mana logikanya, keliru tapi tetap ngeyel menyatakan diri benar?
Ayulestari wrote:Apabila ada rumah ibadah bekas penyembahan berhala yang sebenarnya dulu juga adalah gereja , dan dibersihkan dari berhalanya lalu dijadikan gereja kembali, apakah itu dilarang oleh Alkitab?
Kabah bukanlah rumah ibadah untuk menyembah Tuhan agama Samawi. Sejak semula, Kabah memang adalah rumah berhala.
Kalau Arab mengklaim Kabah dulunya dibangun oleh Abraham, itu adalah PROPAGANDA, ibaratnya orang Itali bilang menara Pisa dulunya dibangun oleh Adam, supaya semua orang mau berziarah ke tempat itu dan percaya, kalau Pisa adalah benar-benar tempat sakral.
Ayulestari wrote:Jelas sampeyan ****, jika menara pisa dibuat oleh Nabi adam, trus apa adam itu lahirnya saat Tahun Masehi? Jika Monas dibuat oleh adam apa sampeyan mengakui kalau adam itu lahir tahun 1965? Sudah keterlaluan sekali kebodohan sampeyan
Kabah juga baru ada pada kisaran abad ke-4 M. Apakah Abraham hidup pada abad ke-4 Masehi?
Seperti Arab membual menyatakan Kabah itu direnovasi, sedangkan bangunan aslinya sudah ada sejak th 2000-an sebelum Masehi, bukankah kita juga bisa mengatakan Monas tahun 1965 itu adalah renovasi, sementara ribuan tahun silam sudah ada namun rusak total gara-gara dihancurkan penjajah?
Kalau Arab boleh membual, kenapa kita tidak boleh?
Ayulestari wrote:Jika Yahweh itu sosok pribadi, apakah Yahweh memiliki hidung mata, mulut, gigi, gusi?
Nah, itulah satu bukti kalau kita yang masih muslim SANGATLAH **** dan tidak mengerti apa itu PRIBADI. Dianggapnya PRIBADI = TUBUH.
Ayulestari wrote:Jika tuhan berjiwa seperti manusia berjiwa berarti tuhan juga pernah sakit jiwa?
Sakit jiwa adalah suatu kondisi yang disebabkan karena kerusakan otak, tekanan mental atau karena dirinya dirasuki oleh roh jahat.
Tuhan adalah JIWA yang AGUNG, walau Dia bisa menunjukkan hal-hal yang tidak waras sekalipun karena itu adalah HAKNYA sebagai Pribadi yg berdaulat, tetapi Tuhan tidak dikontrol oleh sifat. Dan Tuhan akan lebih menonjolkan KEBIJAKSANAANNYA, seperti orang tua yang tidak mungkin menunjukkan gelagat tolol di mata anak-anaknya. Awloh, adalah cerminan dari pribadi setan yang **** & BUTA ROHANI, sehingga wajar kalau karakternya tidak BIJAKSANA, sehingga dia gila sembah dan melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.
Ayulestari wrote:Jika tuhan berpikir segambaran dengan manusia berarti tuhan pernah salah perhitungan? Jika Yahweh maha besar? Apakah manusia itu juga segambaran maha besar dengan Yahweh?
Tuhan tidak memiliki ukuran, sebagaimana ruh/jiwa manusia tidak memiliki ukuran. Jadi ungkapan awloh maha besar dalam Islam yang dimaknai sebagai UKURAN, adalah bukti kebodohan pengenalan Islam akan Tuhan. Tuhan adalah pencipta ukuran, jadi bagaimana mungkin Tuhan dibentuk oleh ukuran?
Yang dimaksud dengan Tuhan segambar dan serupa dengan manusia adalah Pribadinya, Ruhnya. Sebagaimana Tuhan adalah Pribadi yang berdaulat, bebas berkehendak dan berkarya, memiliki perasaan, begitulah juga manusia. Jadi, manusia secara rohani sebenarnya sehakikat dengan Tuhan, sehingga dikatakan manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Tuhan.
Ayulestari wrote:Sampeyan kemarin mengatakan “Allah diciptakan oleh sifat-sifat” alasannya karena “Allah memiliki sifat”, lalu apakah Maha Besar itu bukan sifat YHWH? Apakah Ruh dan Jiwa manusia yang tidak bisa dilihat itu bukan sifat ruh?
Siapa yang menciptakan sifat? Tuhan. Jadi bagaimana mungkin Tuhan malah tercipta dari sifat?
Bagi manusia, Ruh tidak bisa dilihat karena dimensinya berbeda, jadi itu bukan merupakan sifat. Dalam dimensi yang sesuai, maka masing-masing ruh dapat bertegur sapa.
Ayulestari wrote:Apakah Yahweh yang pencemburu itu bukan sifat Yahweh?
Jangan menempelkan sifat-sifat baku pada Tuhan. Karena jika kita melakukan itu, kita sedang menciptakan robot.
Kebiasaan muslim adalah bila mereka menemukan satu tabiat dari diri Tuhan, langsung menjadikannya sebagai "KOMPONEN" pembentuk Tuhan.
Seperti muslim yang menemukan di dalam Quran 99 kata pujian untuk awloh, langsung membakukan 99 kata pujian itu sebagai "UNSUR-UNSUR" pembentuk awloh. Ibarat robot yang ditubuhnya terpasang 99 tombol sifat, dan robot itu sangat bergantung pada sifat-sifat yang ada di tubuhnya itu. Selain dari sifat-sifat yang terpasang di tubuhnya itu, sang robot itu tidak akan mampu memakainya. Ibarat robot yang ditubuhnya hanya ada tombol belok kiri, maka dia tidak akan mampu belok kanan. Seperti itulah awloh, di tubuhnya ada sifat maha besar, tapi tidak ada sifat maha kecil, maka awloh tidak akan mampu memakai sifat maha kecil itu. Sepenuhnya awloh itu dikendalikan oleh sifat-sifat, seperti robot yang dikendalikan oleh tombol-tombol yang terpasang di tubuhnya.
Ayulestari wrote:Jadi jelas Yahweh tidak maha besar dan juga tidak kecil karena tidak memiliki sifat, Yahweh tidak berbentuk karena tidak memiliki sifat, Jadi Yahweh memang tidak pernah ada. Jika Yahweh Ada, berarti memiliki sifat, maka karena Yahweh tidak memiliki sifat maka jelaslah inti nya adalah Yahweh juga tidak Ada.
Kalau sampeyan berkata demikian, sama halnya sampeyan sedang menyangkal bahwa "PIKIRAN" atau "JIWA" atau "RUH" sampeyan tidak ada.
Sebenarnya mudah kok untuk memahami hakikat Tuhan. Seperti pribadi manusia tidak dikuasai oleh sifat, melainkan sepenuhnya terserah sang pribadi mau menunjukkan sifat/perilaku yang bagaimana, demikian pula Tuhan, karena Tuhan juga Pribadi, bukan robot/zombi. Pikiran/jiwa/ruh manusia tidak memiliki ukuran, bentuk, bobot maupun kepadatan, namun ia ada sebagai "si aku", yang berpikir, berkehendak, berkarya dan berperasaan, seperti itu pula Tuhan.
Ayulestari wrote:Sesuatu yang memiliki sifat adalah ciptaan, dan sesuatu yang tidak punya sifat adalah tidak jelas adalah sesuatu yang tidak ada. Jadi jelas Kristen menyembah sosok yang tidak pernah ada, dan hanyalah khayalan.
Saya tidak setuju dengan kesimpulan Ayu ini, karena Tuhannya Kristen jelas-jelas mampu membuktikan KEBERADAAN diriNya secara inderawi. Berbeda dengan tuhan Islam yang cuma hasil TRIBUL Muhammad.
Ayulestari wrote:Benarkah Allah yang menggunakan kata kami sama dengan tidak bertanggung jawab? Bagaimana kalau dalam alkitab ada sebutan kata Kami ataupun Kita (Jamak) apakah sampeyan siap mengakui kalau YHWH adalah sosok yang tidak bertanggung jawab?
Di dalam Taurat SANGAT JELAS,
Setiap Tuhan berfirman kepada manusia, selalu KONSISTEN dengan kata ganti "AKU", untuk menunjukkan keesaan, keteguhan, dan berani bertanggung jawab sebagai SINGLE PERSON.
Ibaratnya Presiden SBY berkata: "Saya akan memakmurkan rakyat Indonesia." dibandingkan dengan, "Kami akan memakmurkan rakyat Indonesia."
Dengan kata "saya", SBY telah menunjukkan bahwa dirinya selaku pribadi yang akan bertanggung atas apa yang diucapkannya, sementara bila menggunakan kata "kami', ini menjadi rancu, mengaburkan sosok penanggung jawab dan menunjukkan ketidaktegasan dan melimpahkan tanggung jawab kepada "SEKELOMPOK ORANG" yang berada di belakangnya atau tidak berani menjadikan DIRINYA SENDIRI sebagai penanggung jawab. Dengan kata "kami" itu menunjukkan KETIDAKPEDEAN, sama seperti awloh karangan Muhammad yang TIDAK PEDE dengan kata-katanya sehingga perlu menciptakan nuansa JAMAK pada subyek pembicara.
Kata "KAMI" yang dipakai Muhammad dalam Alquran itu merujuk pada PENGUTUS + UTUSAN + MALAIKAT.
Hal mana dalam tradisi firman agama Samawi tidak pernah dipakai, kecuali sewaktu Tuhan berbicara di antara Entitas-Nya sendiri.
Ayulestari wrote:
Mett 7 : 21 Not every one that saith unto me, Lord, Lord, shall enter into the kingdom of heaven; but he that doeth the will of my Father which is in heaven.
Aneh Lord diterjemahkan menjadi Tuhan
Nah, satu lagi bukti KEBODOHAN Saudari Ayu. Kata Lord di dalam Injil diterjemahkan dari kata Kurios, yang dalam bahasa Yunani kata itu juga merujuk pada Tuhan. Di dalam Septuaginta (PL berbahasa Yunani), kata YHVH (Adonai YHVH) diterjemahkan sebagai Kurios, dan Elohim sebagai Theos. Dan di dalam PB, kita temukan hal yang sama:
Matius 23:39
Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam
nama Tuhan!"
Matius 22:44
Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
Matius 22:37
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Kata "Tuhan" dalam ayat-ayat di atas diterjemahkan dari kata Kurios (Inggris = Lord).
Ayulestari wrote:Yohanes 10:36
masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
Anak disana berarti Nabi, atau orang pilihan yang diutuskan , lihat baik-baik
10:34 Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?
Ada kesalahan dalam ucapan yesus, liat yang saya bold, benarkah ada didalam kelima kitab taurat mengebutkan “Kamu adalah allah?” Silah kan cari dalam taurat, kamu tidak akan mendapatkan kata-kata itu, jadi jelas yesus tidak mengerti yang mana taurat itu
Satu lagi kebodohan Ayu. Taurat adalah 5 kitab pertama: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Di dalam kitab Keluaran dengan jelas perkataan itu:
Keluaran 7:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Lihat,
Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.
Jadi, Yesus-nya Kristen itu tidak sedang merujuk pada kitab Mazmur, tetapi pada firman Tuhan kepada Musa, di mana kepada Musa dikatakan: "Kamu adalah Allah". Lihat ucapan Yesus selanjutnya:
Yohanes 10:35-36
Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah—sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan—, masihkah kamu berkata kepada
Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata:
Aku Anak Allah?
Orang Yahudi cukup paham dengan apa yang Yesus katakan, sehingga mereka berkata:
Yohanes 10:33
Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja,
menyamakan diri-Mu dengan Allah."
Dan sebenarnya apa yang Ayu tanyakan sudah terjawab, jadi tidak ada gunanya membahas satu per satu ayat Injil, karena itu sama halnya kita sedang membahas Kristen di sini. Kalau mau meneruskan membahas Kristen, silakan ke
http://mengenal-islam.forumphp3.com" onclick="window.open(this.href);return false;
Di sana ada Sdr Yohannes yang akan menanggapi Ayu.
Ayulestari wrote:
siapakah yg di sebut para "allah ini"?
kalo merujuk ayat 6 bisa di mungkinkan adalah orang orang yg di pilih Tuhan utk menjdi hakim pada saat itu. yg secara umum bisa di katakan umat pilihan yg Allah ,yg dipilih Allah secara khusus buat menjadi wakilnya di bumi ini pada saat itu.
pada kurun waktu itu Allah memilih wakilnya secara langsung.
dan bisa sedikit lebih menjelaskan adalah sebutan anak anak yg Maha Tinggi .sebutan anak anak selalu di gunakan Allah untuk menyebut umat pilihannya.
Itulah KETERBATASAN PIKIRAN Ayu, karena sudah dibentuk oleh Islam.
Kenapa Ayu tidak mencoba untuk melihat itu dalam cakupan yang lebih luas, tidak hanya terkungkung pada persoalan sebutan "anak Tuhan" saja?
Tanya, apakah ada di antara para nabi PL yang berkata:
"Aku sudah ada sebelum Abraham?" atau
"Aku akan datang pada hari kiamat, membangkitkan orang-orang mati dan menghakimi setiap orang menurut perbuatannya?" atau
"Bukan setiap orang yang memanggilku: Tuhan, Tuhan, akan masuk kerajaan surga, melainkan mereka yang menjadi pelaku firman."
Saya anggap CUKUP...!!!
Orang Kristen memiliki alasan yang cukup kuat kenapa mereka mempercayai Yesus sebagai Tuhan, dan pertanyaan-pertanyaan Ayu bukan menunjukkan kecerdasan, tapi KETIDAKTAHUAN dan akan terus berusaha untuk MENUTUP MATA sebab Ayu sudah dibentuk oleh Muhammad agar tidak mempercayai Yesusnya Kristen sebagai Tuhan.
Orang Kristen tidak sebodoh Ayu dalam berpikir. Mereka tidak fokus pada persoalan sebutan "anak Tuhan" saja, tapi melihat secara HOLISTIK (meniru ucapan Sdr Ibra). Holistik maksudnya MENYELURUH, dan dari melihat secara menyeluruh itu maka didapatkan kesimpulan yang kuat bahwa apa yang mereka imani memang benar adanya.
Orang yang sudah dipengaruhi oleh DOGMA IDIOT tempaan Muhammad, pikirannya akan menjadi tertutup, buntuh dan menyerupai orang beg0, walaupun saya yakin Ayu bukan beg0, melainkan hanya "seperti" orang beg0. Semua itu gara-gara Muhammad. Muhammad-lah yang bikin Ayu seperti ini.
Ayu wrote:Alasan karena tidak bisa mengerti Alkitab beda dengan Pangeran Sidharta yang memang ditulis sebagai Manusia Agung dalam tripitaka
Orang yang tidak bisa mengerti Alkitab adalah Ayu, karena Ayu sudah dibentuk demikian oleh Muhammad.
Dengan banyaknya bukti-bukti tertulis tentang kuatnya iman orang Kristen itu, Ayu akan selalu berusaha untuk menutup mata dan fokus pada 1 persoalan saja dan mengabaikan keseluruhannya. Nanti bila semuanya sudah mentok, senjata pamungkas Ayu adalah menyatakan Alkitabnya Kristen itu sudah dipalsukan. Beginilah gaya pengikut Anti-Kristus. Muhammad adalah otak atau dalang dibalik semua kebebalan otak muslim di dunia.
Ayulestari wrote:Muslim yang memanfaatkan ayat-ayat yang mereka plesetkan seperti Nabi muhammad sebagai nabi kejam lah yang bisa disebut Muslim **** dan teroris, seharusnya orang-orang kafir jika ingin membantu menyadarkan para teroris muslim dengan mengembalikan pemahaman mereka terhadap kesalah pahaman mereka terhadap ayat-ayat tersebut, bukan malah membenarkan tindakan mereka dengan ayat-ayat plesetan sehingga tumbuh menjamurnya para teroris dengan alasan Agama.
Kafir tidak bermaksud demikian, melainkan hendak menyadarkan muslim yang belum menjadi teroris yang selama ini mengira Islam itu baik, padahal sebaliknya.
Kalau Ayu beranggapan Muhammad bukan orang jahat, bisakah Ayu bantah semua FAKTA yang ditulis oleh ahli sejarah Islam tertua seperti yang ditulis oleh Ibnu Ishak, Tabari, Ibnu Sa'd, dan para perawih hadist sahih? Yang dilakukan Islam adalah berusaha menutupi semua fakta itu dan menipu muslim dengan tulisan-tulisan membual penuh propaganda dan kalimat puji-pujian tanpa bukti.
Saya yakin Ayu diajarkan oleh guru agama Ayu di sekolah bahwa Muhammad itu nabi paling mulia. Nah, bisakah Ayu buktikan di mana letak mulianya Muhammad? Apakah buku-buku pelajaran yang Ayu baca itu sudah menampilkan semua catatan sahih tentang kehidupan Muhammad, dan bukannya mengambil secuil saja dan mengutip dari sumber-sumber lain yang tidak jelas, seperti kisah Muhammad dengan Pengemis Buta yang di FFI ini akhirnya terbukti cuma FIKSI belaka?
Muslim seperti Ayu adalah korban dari kebohongan dan kelicikan bangsa Arab. Coba pikir, bagaimana seorang bejat moral seperti Muhammad bisa diagung-agungkan sebagai orang suci dan bahkan PALING TINGGI DERAJATNYA di antara semua nabi?
Dua hal yang tidak pernah disadari oleh muslim:
1) Muhammad adalah bajingan yang disangka orang baik
2) Awloh adalah tuhan palsu rekayasa Muhammad yang disangka tuhan sejati
Duladi wrote:
Dan bagaimana cara kita memberi jawaban ketika orang Kristen bertanya:
1) Benarkah Muhammad itu ORANG PALING MULIA sejagat?
2) Benarkah Muhammad bukan PERAMPOK?
3) Benarkah Muhammad bukan PEDOFIL?
4) Benarkah awloh itu TUHAN YG MAHAKUASA?
Bisakah orang Islam mempertanggungjawabkan IMAN MEREKA itu berdasarkan catatan riwayat sejarah? TIDAK BISA...!!
Kita ini UMAT YANG PALING *****. Karena saya menyadari itu, saya sudah bukan muslim lagi sekarang.
Ayulestari wrote:Hanya muslim yang **** yang berkata TIDAK BISA
Kalau Ayu bukan muslim ****, silakan buktikan pada saya bahwa KEEMPAT hal di atas adalah TIDAK BENAR. Fokus pada satu poin dulu, buktikan bahwa Muhammad bukan pezinah!
Jika dalam masa hidupnya sebagai nabi itu Muhammad pernah berbuat zinah, walaupun cuma 1 kali saja, maka Muhammad tidak lagi pantas disebut ORANG BERAKHLAK MULIA.
Duladi wrote:Umat Kristen bisa mempertanggungjawabkan keimanannya.
Muslim tidak bisa mempertanggungjawabkan keimannya. Karena itu dalam Islam ada JIHAD, yaitu NGAMUK apabila imannya dipertanyakan sebab muslim tidak bisa jawab.
Ayulestari wrote:Kesalah pahaman yang di bentuk kafir lah yang menciptakan para teroris-teroris.
Sebelum kafir tahu isi Alquran dan Hadist, teroris sudah ada lebih dulu. Tanya, siapa yang mengebom Candi Borobudur belasan tahun yang lalu? Apakah teroris itu hasil didikan kafir?
Sampeyan pasti tahu Amrozi cs. Apakah Amrozi itu hasil didikan kafir?
Sampeyan pasti tahu Abu Bakar Baasyir, Habib Rizieq, atau yang lebih top lagi, si Osama bin Laden. Apakah pentolan-pentolan TERORIS itu hasil didikan kafir?
Bukan kafir yang bikin muslim jadi teroris, tapi Muhammad. Muhammad mewariskan semua ilmunya lewat Alquran dan Hadist. Coba, siapa yang menunjukkan hadist berikut ini lebih dulu:
“Bahwa
ada seorang wanita yahudi yang sering mencela dan menjelek-jelekkan Nabi saw. (oleh karena perbuatannya itu),
maka perempuan itu telah dicekik sampai mati oleh seorang laki-laki. Ternyata Rasulullah saw. menghalalkan darahnya”. (HR Abu Dawud)
Ibnu Abbas telah meriwayatkan sebuah hadits yang berbunyi, bahwa ada seorang laki-laki buta yang
istrinya senantiasa mencela dan menjelek-jelekkan Nabi Muhammad saw. Lelaki itu berusaha melarang dan memperingatkan agar istrinya tidak melakukannya. Sampai pada suatu malam (seperti biasanya) istrinya itu mulai lagi mencela dan menjelek-jelekkan Nabi saw. Merasa tidak tahan lagi,
lelaki itu lalu mengambil kapak kemudian dia tebaskan ke perut istrinya dan ia hunjamkan dalam-dalam sampai istrinya itu mati. Keesokan harinya, turun pemberitahuan dari Allah SWT kepada Rasulullah saw yang menjelaskan kejadian tersebut. Pada hari itu juga, beliau mengumpulkan kaum Muslimin dan bersabda: “Dengan menyebut asma Allah, aku minta orang yang melakukannya, yang sesungguhnya tindakan itu adalah hakku; mohon ia berdiri. Kemudian (kulihat) lelaki buta itu berdiri dan berjalan dengan meraba-raba sampai dia turun di hadapan Rasulullah saw, kemudian ia duduk seraya berkata: ”Akulah suami yang melakukan hal tersebut ya Rasulullah saw. Kulakukan hal tersebut karena ia senantiasa mencela dan menjelek-jelekkan dirimu. Aku telah berusaha melarang dan selalu mengingatkannya, tetapi ia tetap melakukannya. Dari wanita itu, aku mendapatkan dua orang anak (yang cantik) seperti mutiara. Istriku itu sayang padaku. Tetapi kemarin ketika ia (kembali) mencela dan menjelek-jelekkan dirimu,
lantas aku mengambil kapak, kemudian menebaskannya ke perut istriku dan menghujamkan kuat-kuat ke perut istriku dan menghujamkan kuat-kuat sampai ia mati. Kemudia Rasululah saw. bersabda: “Saksikanlah bahwa darahnya (wanita itu) halal." (HR. Abu Dawud dan An Nasa’i)
Dalil hadist di atas dipakai oleh para JIHADIS untuk menggerakkan AKSI KEKERASAN, terutama pada waktu Komik Muhammad mencuat menjadi kasus besar.
Muslim cukup tahu, bagaimana perangai nabinya, dan mereka akan berusaha untuk meniru dan melaksanakan apapun yang Muhammad ajarkan, walau itu JAHAT sekalipun.
Muslim-muslim KTP seperti Ayu, yang tidak pernah membaca hadist seperti hadist di atas, tentu akan mengira Muhammad adalah orang baik, halus budi dan pemaaf. Kalau kita tidak mengenal Islam dari sumber-sumbernya langsung, bagaimana kita bisa berani mengatakan Islam itu is THE BEST?
Sebelum kita tahu Islam yang sebenarnya, janganlah kita menyombongkan agama Islam dan mencela agama lain. Buat apa Ayu repot-repot mengarang buku yang isinya MENGHUJAT agama KRISTEN, kalau tentang Islam sendiri Ayu tidak begitu mengenalnya?
Ayulestari wrote:Bertanya boleh dan kritik yang dimaksud hanyalah fitnah karena tidak paham maksud dari ayat, sebelum mengkritik sebaiknya bertanyalah dulu.
Muhammad melarang kita bertanya, jadi bagaimana mungkin bisa tercapai sikap kritis ke dalam?
Ayulestari wrote:Lia Eden mengatakan bahwa Muhammad hanya Untuk bangsa arab saja adalah ucapan bohong karena Lia tidak bisa menunjukkan bahwa Al-Quran mengatakan masih ada nabi lagi setelah muhammad, sedangkan Nabi Muhammad jelas memiliki bukti bahwa dia Rasul karena tidak pernah yesus mengatakan dirinya adalah nabi terakhir dan yesus tidak pernah mengakui bahwa dia nabi untuk seluruh dunia, selain hanya mimpi para pengikutnya.
Siapapun bisa mengatakan dirinya nabi terakhir, dan janganlah kita dibikin **** oleh Arab, hanya karena Muhammad yg licik itu lebih dulu "membeli hak paten nabi terakhir" lantas kita mempercayainya.
Lihatlah dari kredensial si "nabi", layakkah dia diaku nabi?
Ayulestari wrote:Yesus tidak akan marah, karena Nabi Muhammad memuliakan Yesus,
Memuliakan di mananya, padahal Muhammad telah mengangkat diri sendiri lebih tinggi di atas Yesus?
Dia telah mengangkat dirinya sendiri sebagai Mesias bagi muslim, sebagai tandingan bagi Mesiasnya Kristen.
Kalau kiamat tiba dan Kristen yang benar, otomatis Muhammad akan dijatuhi hukuman mati karena telah menyebabkan manusia menolak/mengingkari Mesias yang asli.
Yang tidak pernah disadari oleh Ayu adalah Muhammad itu Anti-Kristus.
Ayulestari wrote:
Jelas Allah adalah Juruselamat utama, tapi para nabi juga disebut juru selamat karena nabi datang dengan membawa petunjuk dari Allah agar mereka selamat contoh nabi musa dikatakan sebagai juru selmat
Yes 19:20 : Itu akan menjadi tanda kesaksian bagi TUHAN semesta alam di tanah Mesir: apabila mereka berseru kepada TUHAN oleh karena orang-orang penindas, maka Ia akan mengirim seorang juruselamat kepada mereka, yang akan berjuang dan akan melepaskan mereka.
Itu bukan tentang nabi Musa, tapi tentang Yesus. Ayu tidak membaca pasal itu secara keseluruhan, itu tentang MASA YANG AKAN DATANG.
Tuhan tidak pernah menjadikan nabi sebagai JURUSELAMAT. Karena Tuhan sendirilah JURUSELAMAT. Dalam pemahaman agama Samawi telah jelas bahwa JURUSELAMAT itu adalah Tuhan, karena Dia-lah yang memiliki WEWENANG memasukkan manusia ke dalam surga-Nya atau justru membuangnya ke neraka.
Nabi tidak mempunyai wewenang itu, karena nabi hanyalah manusia, sosok ciptaan belaka.
Ayulestari wrote:Sedangkan juruselamat yang ajaran paulus, juruselamat yang dimaksud bukan juruselamat yang mengajarkan kepada penyelamatan kita akan azab tapi penebusan dosa (Sin=Budha)
Ini pemisalan Kita merasa lapar dan di hadapan kita ada sepiring penuh nasi, tetapi kemudian seseorang datang dan berkata kepada kita, " kau lapar, saya akan menolongmu dengan memakan nasi dihadapanmu agar kamu tidak lapar lagi dan tidak juga kekenyangan." Bagaimana orang itu bisa menghilangkan rasa lapar kita dengan cara demikian ? Satu-satunya cara adalah kita sendiri yang memakan nasi tersebut dan kita sendiri yang menimbang apakah perut kita sudah kenyang atau belum. Begitu juga perbuatan buruk yang telah kita lakukan tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain atau ditanggung orang lain seperti ajaran Paulus.
Ini satu lagi BUKTI KEBODOHAN pemahaman Muslim tentang apa itu PENEBUSAN dalam imannya orang Kristen.
Dengan membuat pemahaman yang keliru ini, bagaimana sampeyan masih bisa yakin akan selamat apabila Kristen yang benar?
Sampeyan pasti tahu dengan apa itu "MENEBUS". Kalau sampeyan menggadaikan barang sampeyan ke tempat gadai, dan kemudian sampeyan ingin memiliki kembali barang sampeyan, apa yang mesti sampeyan lakukan? MENEBUS...!!!
Nah, dalam pemahaman orang Kristen, orang yang berbuat dosa secara otomatis ia telah menggadaikan dirinya pada Setan. Dan Tuhannya Kristen yang bernama Yesus itu telah menebusnya kembali dengan darahnya. Jadi, orang yang sudah ditebus oleh Yesus tidak lagi milik setan (milik dunia), melainkan sudah menjadi milik Tuhan kembali, menjadi anggota jemaat kerajaan Tuhan. Orang yang tidak ditebus adalah mereka yang kelak akan bergabung bersama setan masuk ke dalam neraka. Itulah kenapa di dalam Injil Yohanes terekam kata-kata Yesus yang jelas membedakan umat milik dunia dan umat milik Tuhan. Umatnya setan adalah umat yang suka bakar-bakar rumah ibadah, memenggal kepala, benci kafir, menggarong, memperkosa, sedangkan umat Tuhan selama mereka tinggal di dunia ini mereka akan diuji dalam penganiayaan. Dalam teologi Kristen, dunia ini ibarat TEMPAT PERLINTASAN belaka untuk menuju KEDIAMAN yang sebenarnya, yaitu KERAJAAN SURGA. Dan selama mereka hidup di dunia, mereka diuji dalam rupa-rupa ujian, salah satunya adalah menjadi korban penganiayaan umat setan, yaitu orang-orang yang tidak ditebus.
Saya rasa, begitulah pemahaman Kristen tentang PENEBUSAN.
Dengan banyaknya kekeliruan-kekeliruan pemahaman muslim, yang diakibatkan oleh KEBODOHAN BERPIKIRNYA, akibat dibentuk oleh Muhammad, maka MUSTAHIL muslim akan selamat pada waktu hari penghakiman apabila Kristen yang benar. Teori probabilitas muslim ini adalah produk dari kedangkalan dan kecerobohan berpikir. Bila kita mau menggunakan logika yang benar, maka kita tidak akan sampai terjebak pada pemahaman yang ngawur seperti ini. Kita pada akhirnya akan tahu, bahwa menjadi MUSLIM justru kemungkinannya 0% untuk selamat.