fayhem wrote:dalilnya ?
2:54. Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertobatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima tobatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.”
1.
hukum murtad = mati, hanya berlaku pada kaummnya Musa, itupun sifatnya optional!
2.
alasan logisnya jelas, yaitu agar tobatnya diterima Tuhan!
bukti bahwa opsi hukuman mati terhadap "murtad perbuatan", sudah tidak lagi ditawarkan pada zaman Rasulullah Muhammad :
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): `Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya`. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.(QS. 39:3)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Tafsir / Indonesia / Sebab turun / Surah Az Zumar 3
أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ (3)
Juwaibir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan Asbabun Nuzul ayat ini. Ibnu Abbas r.a. menceritakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan tiga kabilah, yaitu, Amir, Kinanah, dan Bani Salamah, mereka adalah orang orang yang menyembah berhala, dan mereka mengatakan, "Malaikat-malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah", dan mereka mengatakan pula sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya, "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya." (Q.S. Az Zumar,3).
fayhem wrote:Ini gak logis,
Jelas orang yang murtad itu malah ga tobat ke aloh, dan pembunuhan atas dirinya membuat orang itu ga bisa tobat lagi
seperti sudah saya bilang tadi, hukuman mati tsb sifatnya optional, jadi kalau orang tsb benar2 yakin kalau "usaha tobat"nya bisa berhasil (sehingga dosanya akan terampuni), ya silahkan saja kalau dia mau milih tetap hidup, tapi kalau orang tsb nggak yakin kalau "usaha tobatnya" bakal sukses (mungkin dia merasa jika suatu saat kelak, dia bisa saja mengulangi perbuatan tsb), ya berarti opsi hukuman mati adalah pilihan yang lebih baik buat dia!
fayhem wrote:Karena tidak bisa tobat lagi maka orang tersebut berdosa besar yang tak terampuni oleh aloh, sehingga logisnya aloh ingin mengisi neraka dengan manusia
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. 7:179)
jika (resiko) pilihan lainnya adalah "neraka permanen", maka tentunya opsi "neraka sementara" jauh lebih mendingan!
fayhem wrote:Napa bawa ayat sebelah slim ?
karena di Al-Qur'an adanya cuman "ayat murtad perbuatan"(2:54) sama "ayat murtad militer"(4:88-90)!