Irena Handono Mualaf yg jadi corong MUI

Pelanggaran HAM terhadap sesama umat Muslim, kemiskinan dan keterbelakangan yang disebabkan oleh Islam dan penerapan Syariah Islam.
User avatar
ebo
Posts: 125
Joined: Wed Sep 26, 2007 4:37 am
Contact:

Post by ebo »

Orang Kristen membela diri dalam buku Kitab suci Komunitas Kristiani edisi Pastoral Katolik hal 195 mengatakan: Kitab Suci bukanlah kitab yang mengajarkan ilmu pengetahuan.

Numpang Lewaaaatttt.....

Numpang Lewaaaatttt.....
Numpang Lewaaaatttt.........

yah koq gak ngerti.... 1 di tambah satu sama dengan berapa ????
User avatar
Atheis Bengngo
Posts: 72
Joined: Tue Jul 10, 2007 1:34 pm

Post by Atheis Bengngo »

Ternyata Situs ini tak satupun penduduknya yang mampu menunjukkan kesalahan dari da'wah Ibu Irena, tanda tak mampu diagama sendiri :evil: :evil: :evil:
User avatar
Mademoiselle
Posts: 1086
Joined: Sat Aug 25, 2007 12:18 pm
Location: Bukan di surga Brothel!

Post by Mademoiselle »

Hihi gak bisa matahin dakwah si ex-postulat Han Hoo Lie?Ini bukan situs kristen...klo mau liat pembahasan Han Hoo Lie alias Hj.Irene tercinta masuk ke ekaristi, ke forum terbuka dan cari topik mengenai hajah irene.

Tanyain tuh arti postulat ke si ex-biarawati...pengakuannya sebagai mantan biarawati aja udah ancur gimana lagi selanjutnya?(efek domino)
User avatar
Al Cohol
Posts: 183
Joined: Sat Feb 25, 2006 11:05 pm

Post by Al Cohol »

Atheis Bengngo wrote:Ternyata Situs ini tak satupun penduduknya yang mampu menunjukkan kesalahan dari da'wah Ibu Irena, tanda tak mampu diagama sendiri :evil: :evil: :evil:
Tanggapan utk Hj. Irene....(dari kiriman teman& beberapa sumber).
=============================

HJ. IRENA HANDONO MENDAPAT HIDAYAH DI BIARA
Allah selalu memberi petunjuk kepada siapa saja yang mencari kebenaran, di mana pun hamba-Nya berada, di biara sekali pun. Itulah yang terjadi pada Irena Handono yang mendapat hidayah justru saat mencari kelemahan Islam.

Ketika membaca surat Al Ikhlas hatinya tunduk akan keesaan Allah SWT.
Ia mengakui bahwa tak ada yang paling berkuasa dan patut disembah di jagad raya ini selain Sang Khalik.

Berikut penuturannya kepada Siwi Wulandari dari Majalah Hidayah:
Mendapat hidayah di Biara Aku dibesarkan dalam keluarga yang rilegius. Ayah dan ibuku merupakan pemeluk Katholik yang taat. Sejak bayi aku sudah dibabtis, dan sekolah seperti anak-anak lain. Aku juga mengikuti kursus agama secara privat.


Sejauh saya tahu, tidak ada kursus agama privat di Katolik, apalagi jika keluarga itu sudah katolik. Mungkin saja ada di Kristen, tapi yang jelas ada di Islam misalnya kursus mengaji dg mengundang guru mengaji, ustadz.

Ketika remaja aku aktif di organisasi gereja. Sejak masa kanak-kanak, aku sudah termotivasi untuk masuk biara. Bagi orang Katholik, hidup membiara adalah hidup yang paling mulia, karena pengabdian total seluruh hidupnya hanya kepada Tuhan. Semakin aku besar, keinginan itu sedemikian kuatnya, sehingga menjadi biarawati adalah tujuan satu-satunya dalam hidupku.

Kehidupanku nyaris sempurna, aku terlahir dari keluarga yang kaya raya, kalau diukur dari materi. Rumahku luasnya 1000 meter persegi. Bayangkan, betapa besarnya. Kami berasal dari etnis Tionghoa. Ayahku adalah seorang pengusaha terkenal di Surabaya, beliau merupakan salah satu donatur terbesar gereja di Indonesia. Aku anak kelima dan perempuan satu-satunya dari lima bersaudara.
----



Donatur kok dipamer-pamerkan..... Donatur di gereja mana? Itu bisa dicheck.


Aku amat bersyukur karena dianugrahi banyak kelebihan. Selain materi, kecerdasanku cukup lumayan. Prestasi akademikku selalu memuaskan. Aku pernah terpilih sebagai ketua termuda pada salah satu organisasi gereja.
---


Prestasi akademik tidak pernah menjadi alasan utk pemilihan ketua suatu organisasi di gereja katolik. Kalaupun ada pemilihan, yang ditekankan bukan pintarnya tetapi leadership, moral integrity dan pengabdian.



Ketika remaja aku layaknya remaja pada umumnya, punya banyak teman, aku dicintai oleh mereka, bahkan aku menjadi favorit bagi kawan-kawanku. Intinya, masa mudaku kuhabiskan dengan penuh kesan, bermakna, dan indah. Namun demikian aku tidak larut dalam semaraknya pergaulan muda-mudi, walalupun semua fasilitas untuk hura-hura bahkan foya-foya ada. Keinginan untuk menjadi biarawati tetap kuat. Ketika aku lulus SMU, aku memutuskan untuk mengikuti panggilan Tuhan itu. Tentu saja orang tuaku terkejut. Berat bagi mereka untuk membiarkan anak gadisnya hidup terpisah dengan mereka. Sebagai pemeluk Katholik yang taat, mereka akhirnya mengikhlaskannya.
Sebaliknya dengan kakak-kakaku, mereka justru bangga punya adik yang masuk biarawati.

Tidak ada kesulitan ketika aku melangkah ke biara, justru kemudahan yang kurasakan.
Dari banyak biarawati, hanya ada dua orang biara yang diberi tugas ganda. Yaitu kuliah di biara dan kuliah di Instituit Filsafat Teologia, sepe! rti seminari yang merupakan pendidikan akhir pastur. Salah satu dari biarawati yang diberi keistimewaan itu
adalah saya. Dalam usia 19 tahun Aku harus menekuni dua pendidikan sekaligus, yakni pendidikan di biara, dan di seminari, dimana aku mengambil Fakultas Comparative Religion, Jurusan Islamologi.
----


Biarawati yg masih postulan dan novis tidak pernah diutus untuk kuliah di IFT atau STF, tetapi hanya pelajaran biasa di biara. Jadi tidak memakai penugasan segala. Pelajaran di biara itu wajib, tak bisa tidak dan tidak ada spesialisasi. Hanya yg sudah kaul saja yg diutus ke perguruan tinggi lain dan itu tidak selalu harus ke IFT atau STF.
Gereja Katolik tidak pernah memakai Istilah TEOLOGIA tetapi TEOLOGI. Kata teologia biasanya digunakan oleh rekan-rekan yg beragama kristen-protestan.

Institut Filsafat Teologia bukanlah seminari tetapi perguruan tinggi. Seminari sebagaimana juga biara adalah hanya tempat tinggal untuk para rohaniwan/wati dan tidak berlaku sebagai perguruan tinggi. Saya kerap melihat sendiri kok kalau para frater dan suster pergi kuliah dengan naik sepeda.

Di IFT Katolik di manapun juga, tidak ada fakultas perbandingan agama, apalagi jurusan Islamologi. Itu hanya ada di tradisi Islam spt di IAIN atau mungkin di UII. Agama katolik tidak begitu tertarik membanding2kan dan memusingkan agama lain. Bahkan kalau tidak keliru di universitas2 kepausan pun tidak pernah ada yang namanya Ilmu Perbandingan Agama. Kalaupun ada matakuliah Islamologi atau Buddhism, para frater dan suster diajak untuk memahami secara kurang-lebih mendalam dimensi2 'teologis' atau 'filosofis' agama tersebut tanpa jatuh ke perbandingan-perbandingan sempit yang menghujat sana-sini. Mereka hanya belajar Islam pada dirinya sendiri, tanpa membanding2kan asumsi dasarnya. Gereja katolik lebih cenderung melihat nilai-nilai positif yang mempersatukan daripada unsur-unsur yg menimbulkan kebencian dan pertikaian.



Di tempat inilah untuk pertama kali aku mengenal Islam. Di awal kuliah, dosen memberi pengantar bahwa agama yang terbaik adalah agama kami sedangkan agama lain itu tidak baik. Beliau mengatakan, Islam itu jelek. Di Indonesia yang melarat itu siapa?, Yang **** siapa? Yang kumuh siapa? Yang tinggal di bantaran sungai siapa? Yang kehilangan sandal setiap hari jumat siapa? Yang berselisih paham tidak bisa bersatu itu siapa? Yang jadi teroris siapa? Semua menunjuk pada Islam. Jadi Islam itu jelek.



Tidak pernah diajarkan dalam tradisi Katolik bhw Islam itu jelek. Tradisi akademis Katolik senantiasa berpijak pada prinsip2 hermeneutik tekstual (setia pada teks, pada apa yang tertulis) dan bukan pada praduga2 psikologis personal. Tidak ada satu dosenpun yang membuka bahkan mengakhiri kuliahnya dg mengatakan "Islam itu jelek". Karena dg mengatakan spt itu, dia bertentangan dg Konsili Vatikan II yg mengajarkan bahwa Islam dan Kristen adalah saudara seiman menurut keturunan bapak iman Abraham.
Kenyataan bahwa kemiskinan, kebodohan, violence, terorisme terjadi sebagian besar di negara-negara Islam dan mengenai saudara2 Islam, seharusnya itu menjadi bahan renungan bagi kaum muslim sendiri. Sebagaimana agama kristen, agama Islam seharusnya juga berjuang dan menjadi sarana promosi peace among people dan well-being on earth.




Aku mengatakan kesimpulan itu perlu diuji, kita lihat negara-negara lain, Philiphina, Meksiko, Itali, Irlandia, negara-negara yang mayoritas kristiani itu tak kalah amburadulnya. Aku juga mencontohkan negara-negara penjajah seperti terbentuknya, negara Amerika dan Australia, sampai terbentuknya negara Yahudi Israel itu, mereka dari dulu tidak punya wilayah, lalu merampok negara Palestina. Jadi tidak terbukti kalau Islam itu symbol keburukan. Aku jadi tertarik mempelajari masalah ini.



Harus dibedakan antara masalah iman dan masalah politik. Gereja katolik sudah lama meninggalkan teori "dua pedang" (bersatunya kekuasaan agama dan kekuasaan politik), artinya memisahkan antara agama dan politik. Amburadulnya negara2 tsb di atas sebagian karena melulu masalah politik, sebagian mempolitikkan masalah agama. Gereja katolik justru bersikap kritis terhadap kebobrokan2 itu justru karena gereja tidak mempunyai interes politik praktis. Tidak jarang banyak uskup, imam, suster, frater, awam katolik yang dimartir gara-gara bersuara kritis terhadap tatanan sosial yang amburadul.
Tentang Palestina, terlalu sederhana mengatakan bahwa Israel merampok. Si Hajjah ini lupa bhw jauh sebelum terbentuknya negara Israel, kalifah2 Islam dengan pedang telah menghancurkan kerajaan Bizantin (634 M), Palestina (638 M), Mesir (642 M), Libya (647 M), Sicily Italia (653 M), Spanyol (711 M)? Justru harus menjadi keprihatinan kaum beragama bahwa agama disebarkan melalui pedang dan violence.


Solusinya, aku minta ijin kepada pastur untuk mempelajari Islam dari sumbernya sendiri, yaitu al-Qur'an dan Hadits. Usulan itu diterima, tapi dengan catatan, aku harus mencari kelemahan Islam.
----



Ah....mempelajari Al Quran kok perlu ijin-ijin segala. Siapapun bebas mempelajari apapun. Bukan hanya Al Quran, bahkan buku-buku ateis atau agnostik pun bebas untuk dipelajari. Tidak ada sensor-sensoran. Ijin dan sensor hanya ada di tradisi Islam. Dalam tradisi kristen, tidak ada anjuran untuk mempelajari kelemahan agama lain. Untuk apa? Anjuran seperti itu hanya ada, mungkin, di IAIN atau UII saja.



Kebenaran surat Al Ikhlas.
Ketika pertama kali memegang kitab suci al-Qur'an, aku bingung. Kitab ini, mana yang depan, mana yang belakang, mana atas mana bawah. Kemudian aku amati bentuk hurufnya, aku semakin bingung. Bentuknya panjang-panjang, bulat-bulat, akhirnya aku ambil jalan pintas, aku harus mempelajari dari terjemah. Ketika aku pelajari dari terjemahan, karena aku tak mengerti bahwa membaca al-Quran dimulai dari kiri, aku justru terbalik dengan membukanya dari kanan. Yang pertama kali aku pandang, adalah surat Al Ikhlas. Aku membacanya, bagus surat al-Ikhlas ini, pujiku. Suara hatiku membenarkan bahwa Allah itu Ahad, Allah itu satu, Allah tidak beranak, tidak diperanakkan dan tidak sesuatu pun yang menyamai Dia. "Ini 'kok bagus, dan bisa diterima!" pujiku lagi. Pagi harinya, saat kuliah teologia, dosen saya mengatakan, bahwa Tuhan itu satu tapi pribadinya tiga, yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Putra dan Tuhan Roh Kudus. Tiga Tuhan dalam satu, satu Tuhan dalam tiga, ini yang dinamakan trinitas, a! tau tritunggal.



Dalam bahasa teologis Trinitas, Tuhan itu berkodrat satu dan berpribadi tiga. Bagaimana itu diterangkan? Lihat dan pelajari sejarah pemahaman manusia dan perdebatannya dalam usaha untuk mengerti misteri Allah sebagaimana diwahyukan dalam Kitab Suci. Untunglah bahwa dalam agama kristen ada teologi dan bukan sekedar fatwa. Teologi adalah usaha manusia memahami Tuhan. Kadang usaha ini tak sempurna, karena memang akal budi manusia sendiri tidak sempurna. Siapakah yang mampu menyelami misteri Allah?


Malamnya, ada yang mendorong diriku untuk mengaji lagi surat Al-Ihklas. "Allahhu ahad, ini yang benar," putusku pada akhirnya. Maka hari berikutnya terjadi dialog antara saya dan dosen-dosen saya. Aku katakan, "Pastur (Pastur), saya belum paham hakekat Tuhan." "Yang mana yang Anda belum paham?" tanya Pastur. Dia maju ke papan tulis sambil menggambar segitiga sama sisi, AB=BC=CA. Aku dijelaskan, segitiganya satu, sisinya tiga, berarti tuhan itu satu tapi pribadinya tiga. Tuhan Bapak sama kuasanya dengan Tuhan Putra sama dengan kuasanya Tuhan Roh Kudus. Demikian Pastur menjelaskan. "Kalau demikian, suatu saat nanti kalau dunia ini sudah moderen, iptek semakin canggih, Tuhan kalau hanya punya tiga pribadi, tidak akan mampu untuk mengelola dunia ini. Harus ada penambahnya menjadi empat pribadi," tanyaku lebih mendalam. Dosen menjawab, "Tidak bisa!" Aku jawab bisa saja, kemudian aku maju ke papan tulis. Saya gambar bujur sangkar. Kalau dosen saya mengatakan Tuhan itu tiga dengan gambar segitiga sama sisi, sekarang saya gambarbujur sangkar. Dengan demikian, bias saja saya simpulkan kalau tuhan itu pribadinya empat. Pastur bilang, tidak boleh. Mengapa tidak boleh? Tanya saya semakin tak mengerti. "Ini dogma, yaitu aturan yang dibuat oleh para pemimpin gereja!" tegas Pastur. Aku katakan, kalau aku belum paham dengan dogma itu bagaimana? "Ya terima saja, telan saja. Kalau Anda ragu! -ragu, hukumnya dosa!" tegas Pastur mengakhiri.


Sekali lagi harus dibedakan antara akal budi dan iman. Iman dimana2 tak bisa diterangkan. Misal saja: bgm bisa diterangkan bhw Allah itu akbar? bhw Allah itu berbahasa Arab (kuliah bahasa di mana?), bhw di surga para jihad2 itu akan dilayani banyak wanita2 dan minum arak (ada pabrik alkohol di surga)? dsb. Segitiga sama sisi adalah usaha yg tidak sempurna menerangkan misteri Tritunggal.
Kalau dikatakan bahwa Tuhan dengan kemajuan iptek tidak mampu lagi mengelola dunia ini sedemikian sehingga harus memultiplikasi diri menjadi empat, itu sama dengan mengamini bahwa Allah itu tidak mahakuasa dan mahatahu. Trinitas bukanlah ciptaan gereja/ciptaan manusia tetapi sekali lagi refleksi gereja atas imannya sendiri, atas wahyu yang ada dalam Kitab Suci. Perdebatan dalam tradisi gereja tentang hal itu adalah bukti bahwa umat beriman ingin tahu lebih dalam tentang misteri Allah. Dogma dikeluarkan karena itu dipandang sebagai ajaran yang paling baik dan rasional untuk diterima sekaligus menjadi tonggak pegangan dalam hidup beriman.
Apapun bentuk analogi entah segitiga entah cahaya untuk menerangkan misteri Allah Tritunggal senantiasa tidak sempurna. Adakah di dunia ini yang sempurna? Bahkan ilmupun yang dipandang pengetahuan yg pasti selalu tidak sempurna. Kita perlu rendah hati bahwa kita tidak mampu memahami seluruh misteri Allah.
Belum paham tentang misteri Trinitas dan keterbatasan akalbudi untuk memahamiNya bukanlah dosa dan tidak ada seorang pastorpun yang begitu mudah mengatakan bahwa itu dosa. Manusia dianugerahi akalbudi untuk memahami lebih dalam lagi misteri Allah. Itulah yang membuat Santo Anselmus mengatakan "fides quaerens intellectum" (iman yang mencari pemahaman akalbudi).


Walau pun dijawab demikian, malam hari ada kekuatan yang mendorong saya untuk kembali mempelajari surat Al-Ikhlas. Ini terus berkelanjutan, sampai akhirnya aku bertanya kepada Pastur, "Siapa yang membuat mimbar, membuat kursi, meja?" Dia tidak mau jawab. "Coba Anda jawab!" Pastur balik bertanya. Dia mulai curiga.
Aku jawab, itu semua yang buat tukang kayu. "Lalu kenapa?" tanya Pastur lagi. "Menurut saya, semua barang itu walaupun dibuat setahun lalu, sampai seratus tahun kemudian tetap kayu, tetap meja, tetap kursi. Tidak ada satu pun yang membuat mereka ber! ubah jadi tukang kayu," saya mencoba menjelaskan. "Apa maksud Anda?" Tanya Pastur penasaran. Aku kemudian memaparkan, bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dan seluas isinya termasuk manusia. Dan manusia yang diciptakan seratus tahun lalu sampai seratus tahun kemudian, sampai kiamat tetap saja manusia, manusia tidak mampu mengubah dirinya menjadi Tuhan, dan Tuhan tidak boleh dipersamakan dengan manusia.
-----



Manusia memang tidak bisa menjadi Tuhan. Tetapi kalau Tuhan ingin menjadi manusia, apakah kita akan mengatakan itu tidak mungkin? Bukankah Tuhan itu mahakuasa? Kalau Tuhan itu menjadi manusia, tentunya ada alasannya, dan itulah tugas akal budi manusia untuk memahaminya.


Malamnya, kembali kukaji surat Al-Ikhlas. Hari berikutnya, aku bertanya kepada Pastur, "Siapa yang melantik RW?" Saya ditertawakan. Mereka pikir, ini 'kok ada suster yang tidak tahu siapa yang melantik RW?. "Sebetulnya saya tahu," ucapku. "Kalau Anda tahu, mengapa Anda Tanya? Coba jelaskan!" tantang mereka. "Menurut saya, yang melantik RW itu pasti eselon di atasnya, lurah atau kepala desa. Kalau sampai ada RW dilantik RT jelas pelantikan itu tidak syah." "Apa maksud Anda?" Mereka semakin tak mengerti. Saya mencoba menguraikan, "Menurut pendapat saya, Tuhan itu menciptakan
alam semesta dan seluruh isinya termasuk manusia. Manusia itu hakekatnya sebagai hamba Tuha! n. Maka kalau ada manusia melantik sesama manusia untuk menjadi Tuhan, jelas pelantikan itu tidak syah."
----



Manusia siapakah yang melantik dirinya menjadi Tuhan? Yesuskah? Yesus dalam agama kristen bukanlah manusia yang melantik dirinya sendiri, tetapi Tuhan sendiri yang menjadi manusia. Hanya iman saja yang bisa mengerti misteri inkarnasi ini. Umat Islam tidak percaya ttg inkarnasi, juga tidak apa-apa. Tidak ada yang melarang. Demikian juga tidak ada yang melarang untuk tidak percaya bahwa Muhammad itu nabi atau Al Quran itu hanya kumpulan puisi tiruan Taurat dan Injil.



Keluar dari Biara malam berikutnya, saya kembali mengkaji surat al-Ikhlas. Kembali terjadi dialog-dialog, sampai akhirnya saya bertanya mengenai sejarah gereja. Menurut semua literratur yang saya pelajari, dan kuliah yang saya terima, Yesus untuk pertama kali disebut dengan sebutan Tuhan, dia dilantik menjadi Tuhan pada tahun 325 Masehi. Jadi, sebelum itu ia belum menjadi Tuhan, dan yang melantiknya sebagai Tuhan adalah Kaisar Constantien, kaisar romawi. Pelantikannya t! erjadi dalam sebuah conseni (konferensi atau muktamar) di kota Nizea. Untuk pertama kali Yesus berpredikat sebagai Tuhan. Maka silahkan umat kristen di seluruh dunia ini, silahkan mencari cukup satu ayat saja dalam injil, baik Matius, Markus, Lukas, Yohanes, mana ada satu kalimat Yesus yang mengatakan 'Aku Tuhanmu'? Tidak pernah ada.



Maksud si Hajjah mungkin konsili Nicaea (325 M) yg diprakarsai oleh Kaisar Konstantin untuk menanggapi ajaran keliru Arianisme. Itu bukan pelantikan tetapi pelurusan ajaran. Untuk menjadi Tuhan, Yesus tidak perlu pelantikan2 segala, karena Dia sendirilah Tuhan. Yesus adalah Mesias (bdk Mk 14:61-62).
Sayang sekali hampir seluruh intelektual Islam super agresif selalu memakai argumen2 Arianisme yg sudah mati ratusan tahun yang lalu. Bukti bahwa mereka tidak pernah maju dalam berpikir.


Yang terjadi di Konsili Nicea I adalah pen-dogma-an Trinitas. Apakah kebenaran baru benar setelah dijadikan dogma? Tidak juga. Contohnya keMahaKuasaan Allah. Sepanjang aku tahu, ini tidak pernah didogmakan. Tapi apakah ini salah? Tentu saja tidak.

Pen-dogma-an biasanya dilakukan kalau ada keraguan atas suatu ajaran yang biasanya diprakarsai penganut ajaran sesat. Gereja kemudian menggunakan kuasanya (Mat 18:17) untuk memutuskan mana yang benar.


Dan perlu dipertanyakan pendidikan si Irene karena tidak bisa menemukan satu ayatpun yang menyatakan Yesus itu Allah karena ayat tersebut banyak sekali:

Yoh 1:1; Yoh 5:18; Yoh 8:58; Yoh 20:28; Fil 2:6; Kol 1:15-19; Kol 2:9; Tit 2:13



Mereka kaget sekali dan menganggap saya sebagai biarawati yang kritis. Dan sampai pada pertemuan berikutnya, dalam Al-Quran yang saya pelajari, ternyata saya tidak mampu menemukan kelemahan al-Qur'an. Bahkan, saya yakin tidak ada manusia yang mampu. Kebiasaan mengkaji al-Qur'an tetap saya teruskan, sampai saya berkesimpulan bahwa agama yang hak itu cuma satu, Islam. Subhanaallah. Saya mengambil keputusan besar, keluar dari biara. Itu melalui proses berbagai pertimbangan dan perenungan yang dalam, termasuk melalui surat dan ayat. Bahkan, saya sendiri mengenal sosok Maryam yang sesungguhnya dari al-Qur'an surat Maryam. Padahal, dalam doktrin Katholik, Maryam menjadi tempat yang sangat istimewa. Nyaris tidak ada doa tanpa melalui perantaranya. Anehnya, tidak ada Injil Maryam. Jadi saya keluar dengan keyakinan bahwa Islam agama Allah. Tapi masih panjang, tidak hari itu saya bersyahadat. Enam tahun kemudian aku baru mengucapkan dua kalimah syahadat.


Pertanyaan yg sama bisa diajukan kepada si Hajjah: kenapa tidak ada Surat Muhammed? atau surat Aisha (gadis kecil 9 tahun yg dijadikannya istri)? atau surat2 Setan (Satanic Verses)?


Bagi yang punya koneksi lumayan:

Moslem to Catholic Part 1

Moslem to Catholic part 2


Btw, orang ini hebat banget.


Umur 12 sudah baca baca Confession-nya St Agustinus (dia masih Islam saat itu). Silahkan cari di internet Confession dari St Agustinus (Augustine) dan kalian akan tahu betapa susahnya baca gaya bahasa orang kuno seperti itu. (Jadi jelas orang ini lebih pinter dari si Irene LOL)


Dan dia bilang kalau dia menyadari bahwa Yesus adalah Tuhan bukan dari Alkitab tapi dari Quran. HEBAT!!!
Phoenix
Posts: 9422
Joined: Mon Feb 27, 2006 5:33 am
Location: FFI

Post by Phoenix »

ebo wrote:Orang Kristen membela diri dalam buku Kitab suci Komunitas Kristiani edisi Pastoral Katolik hal 195 mengatakan: Kitab Suci bukanlah kitab yang mengajarkan ilmu pengetahuan.

Numpang Lewaaaatttt.....
Numpang Lewaaaatttt.....
Numpang Lewaaaatttt.........

yah koq gak ngerti.... 1 di tambah satu sama dengan berapa ????
Hush..hush..hus...
Gue kaga tahu soal buku tsb. Tapi yang pasti, kalau mau belajar science jangan baca Alkitab.
Daripada ngaku2 sumber science..mosok sperma dibilang dari tulang dada dan tulang belakang??
Belum lagi auloh yg bingung...nyiptain bumi dan alam semesta dan tetek bengeknya 6 hari atau 8 hari ye?
Auloh ternyata gak tahu kalau bumi itu bulat..
Trus coba elo cari kata "salju" (bukan hujan es. Karena hujan es#salju) di quran..ada kaga? hehehehe....
Matahari terbenam di air yg berlumpur hitam...hwahahahahahaha....
Nah kalau gitu mah bikin malu..ngakunya sih science..lah errornya banyak banget..belum ngitung harta warisan auloh yg error kaga ketulungan...

Gini deh ebodoh....
Lu cari di ALkitabnya Kristen yg bilang Tuhannya Kristen itu 3. Yang bilang 3 kan ente..hwahahahaha
Nah selama elo nyari ntu..elo pikirin juga nih:
AKU bersumpah dgn TUHAN...bahwa KAMI...
Silahkan elo bantuin disini:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... &start=180
Silahkan elo bantuin temen2 seukuwah elo disini untuk menjawab siapakah AKU, TUHAN DAN KAMI ?
swatantre
Posts: 4049
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah

Post by swatantre »

@alcohol...
Wah lu jangan mempermalukan netter muslim di sini dong, mingkin keliatan kebegoannya kan antar :):):):):)

Membaca tulisan lu, gw jadi makin ragu kalo si irene ini tadinya kafir, tapi kayaknya emang udah muslim tulen dari jaman jebrotnya...... Makanya, sifat2nya pun tulen abis: menipu di sini sana dan dapat duit dari hasil menipunya dari orang yang ditipu mentah2 ama die...!!!! :):):):):):):)

Lingkaran muslim: penipuan dan pembodohan, begitu terus berulang2..... :):):):):)
swatantre
Posts: 4049
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah

Post by swatantre »

@alcohol...
Wah lu jangan mempermalukan netter muslim di sini dong, mingkin keliatan kebegoannya kan antar :):):):):)

Membaca tulisan lu, gw jadi makin ragu kalo si irene ini tadinya kafir, tapi kayaknya emang udah muslim tulen dari jaman jebrotnya...... Makanya, sifat2nya pun tulen abis: menipu di sini sana dan dapat duit dari hasil menipunya dari orang yang ditipu mentah2 ama die...!!!! :):):):):):):)

Lingkaran muslim: penipuan dan pembodohan, begitu terus berulang2..... :):):):):)
User avatar
Rouen
Posts: 771
Joined: Mon Jun 11, 2007 4:45 pm
Location: Amazon

Post by Rouen »


Dalam bahasa teologis Trinitas, Tuhan itu berkodrat satu dan berpribadi tiga. Bagaimana itu diterangkan? Lihat dan pelajari sejarah pemahaman manusia dan perdebatannya dalam usaha untuk mengerti misteri Allah sebagaimana diwahyukan dalam Kitab Suci. Untunglah bahwa dalam agama kristen ada teologi dan bukan sekedar fatwa. Teologi adalah usaha manusia memahami Tuhan. Kadang usaha ini tak sempurna, karena memang akal budi manusia sendiri tidak sempurna. Siapakah yang mampu menyelami misteri Allah?


mungkin dia sering ketiduran waktu katekisasi...


Sekali lagi harus dibedakan antara akal budi dan iman. Iman dimana2 tak bisa diterangkan. Misal saja: bgm bisa diterangkan bhw Allah itu akbar? bhw Allah itu berbahasa Arab (kuliah bahasa di mana?), bhw di surga para jihad2 itu akan dilayani banyak wanita2 dan minum arak (ada pabrik alkohol di surga)? dsb. Segitiga sama sisi adalah usaha yg tidak sempurna menerangkan misteri Tritunggal.
Kalau dikatakan bahwa Tuhan dengan kemajuan iptek tidak mampu lagi mengelola dunia ini sedemikian sehingga harus memultiplikasi diri menjadi empat, itu sama dengan mengamini bahwa Allah itu tidak mahakuasa dan mahatahu. Trinitas bukanlah ciptaan gereja/ciptaan manusia tetapi sekali lagi refleksi gereja atas imannya sendiri, atas wahyu yang ada dalam Kitab Suci. Perdebatan dalam tradisi gereja tentang hal itu adalah bukti bahwa umat beriman ingin tahu lebih dalam tentang misteri Allah. Dogma dikeluarkan karena itu dipandang sebagai ajaran yang paling baik dan rasional untuk diterima sekaligus menjadi tonggak pegangan dalam hidup beriman.
Apapun bentuk analogi entah segitiga entah cahaya untuk menerangkan misteri Allah Tritunggal senantiasa tidak sempurna. Adakah di dunia ini yang sempurna? Bahkan ilmupun yang dipandang pengetahuan yg pasti selalu tidak sempurna. Kita perlu rendah hati bahwa kita tidak mampu memahami seluruh misteri Allah.
Belum paham tentang misteri Trinitas dan keterbatasan akalbudi untuk memahamiNya bukanlah dosa dan tidak ada seorang pastorpun yang begitu mudah mengatakan bahwa itu dosa. Manusia dianugerahi akalbudi untuk memahami lebih dalam lagi misteri Allah. Itulah yang membuat Santo Anselmus mengatakan "fides quaerens intellectum" (iman yang mencari pemahaman akalbudi).


Berarti paham trinitas salah?


Manusia memang tidak bisa menjadi Tuhan. Tetapi kalau Tuhan ingin menjadi manusia, apakah kita akan mengatakan itu tidak mungkin? Bukankah Tuhan itu mahakuasa? Kalau Tuhan itu menjadi manusia, tentunya ada alasannya, dan itulah tugas akal budi manusia untuk memahaminya.


Ndak mungkin... Tuhan ga boleh jadi manusia... Tuhan tidak diperanakkan dan bukan manusia yg cuma bisa tereak2 di salib... Tuhan koq lemah. Tuhan koq mau nurut ama makhluk yg diciptakannya?


Manusia siapakah yang melantik dirinya menjadi Tuhan? Yesuskah? Yesus dalam agama kristen bukanlah manusia yang melantik dirinya sendiri, tetapi Tuhan sendiri yang menjadi manusia. Hanya iman saja yang bisa mengerti misteri inkarnasi ini. Umat Islam tidak percaya ttg inkarnasi, juga tidak apa-apa. Tidak ada yang melarang. Demikian juga tidak ada yang melarang untuk tidak percaya bahwa Muhammad itu nabi atau Al Quran itu hanya kumpulan puisi tiruan Taurat dan Injil.


Dilarang menghina Koran dan Muhammad... ntar dipenggal lho ama taliban


Maksud si Hajjah mungkin konsili Nicaea (325 M) yg diprakarsai oleh Kaisar Konstantin untuk menanggapi ajaran keliru Arianisme. Itu bukan pelantikan tetapi pelurusan ajaran. Untuk menjadi Tuhan, Yesus tidak perlu pelantikan2 segala, karena Dia sendirilah Tuhan. Yesus adalah Mesias (bdk Mk 14:61-62).
Sayang sekali hampir seluruh intelektual Islam super agresif selalu memakai argumen2 Arianisme yg sudah mati ratusan tahun yang lalu. Bukti bahwa mereka tidak pernah maju dalam berpikir.


Yang terjadi di Konsili Nicea I adalah pen-dogma-an Trinitas. Apakah kebenaran baru benar setelah dijadikan dogma? Tidak juga. Contohnya keMahaKuasaan Allah. Sepanjang aku tahu, ini tidak pernah didogmakan. Tapi apakah ini salah? Tentu saja tidak.

Pen-dogma-an biasanya dilakukan kalau ada keraguan atas suatu ajaran yang biasanya diprakarsai penganut ajaran sesat. Gereja kemudian menggunakan kuasanya (Mat 18:17) untuk memutuskan mana yang benar.


Dan perlu dipertanyakan pendidikan si Irene karena tidak bisa menemukan satu ayatpun yang menyatakan Yesus itu Allah karena ayat tersebut banyak sekali:

Yoh 1:1; Yoh 5:18; Yoh 8:58; Yoh 20:28; Fil 2:6; Kol 1:15-19; Kol 2:9; Tit 2:13


no objection.... uuuuh... tunggu.... ada buktinya ga? Ato cuma asal ngomong doang?


Pertanyaan yg sama bisa diajukan kepada si Hajjah: kenapa tidak ada Surat Muhammed? atau surat Aisha (gadis kecil 9 tahun yg dijadikannya istri)? atau surat2 Setan (Satanic Verses)?


Bagi yang punya koneksi lumayan:

Moslem to Catholic Part 1

Moslem to Catholic part 2


Btw, orang ini hebat banget.

Umur 12 sudah baca baca Confession-nya St Agustinus (dia masih Islam saat itu). Silahkan cari di internet Confession dari St Agustinus (Augustine) dan kalian akan tahu betapa susahnya baca gaya bahasa orang kuno seperti itu. (Jadi jelas orang ini lebih pinter dari si Irene LOL)

Dan dia bilang kalau dia menyadari bahwa Yesus adalah Tuhan bukan dari Alkitab tapi dari Quran. HEBAT!!![/quote]

Dia itu orang yg pura2 jadi Islam...
User avatar
nongkon
Posts: 521
Joined: Sun Aug 05, 2007 3:40 pm
Location: Dunia akhir zaman

Post by nongkon »

ali5196 wrote:
Ini dalam bahasa Inggris disebut : THE POT CALLING THE KETTLE BLACK.
Betul kah pot memanggil cerek hitam??? :lol: :lol: :lol: Apa perlunya dipanggil cerek hitam???
User avatar
Al Cohol
Posts: 183
Joined: Sat Feb 25, 2006 11:05 pm

Post by Al Cohol »

Salam swatantre,
swatantre wrote:@alcohol...
Wah lu jangan mempermalukan netter muslim di sini dong, mingkin keliatan kebegoannya kan antar :):):):):)

Membaca tulisan lu, gw jadi makin ragu kalo si irene ini tadinya kafir, tapi kayaknya emang udah muslim tulen dari jaman jebrotnya...... Makanya, sifat2nya pun tulen abis: menipu di sini sana dan dapat duit dari hasil menipunya dari orang yang ditipu mentah2 ama die...!!!! :):):):):):):)

Lingkaran muslim: penipuan dan pembodohan, begitu terus berulang2..... :):):):):)
Ngelihat sepak-terjang niy orang, kentara sekali motivasinya gak jauh-jauh dari dokat alias dhuwit...

Mencoba meraih simpati para penganut ajaran Mohammad dengan menghojat dan fitnah kiri-kanan. Kesiaann... Melawan hati nuraninya demi memperkaya diri, padahal kita hidup di dunia ini pan cuman sebentar...
User avatar
Al Cohol
Posts: 183
Joined: Sat Feb 25, 2006 11:05 pm

Post by Al Cohol »

Salam Rouen,
Rouen wrote:
Dalam bahasa teologis Trinitas, Tuhan itu berkodrat satu dan berpribadi tiga. Bagaimana itu diterangkan? Lihat dan pelajari sejarah pemahaman manusia dan perdebatannya dalam usaha untuk mengerti misteri Allah sebagaimana diwahyukan dalam Kitab Suci. Untunglah bahwa dalam agama kristen ada teologi dan bukan sekedar fatwa. Teologi adalah usaha manusia memahami Tuhan. Kadang usaha ini tak sempurna, karena memang akal budi manusia sendiri tidak sempurna. Siapakah yang mampu menyelami misteri Allah?


mungkin dia sering ketiduran waktu katekisasi...
Ogut gak ngerti ente ngomong apaan...


Sekali lagi harus dibedakan antara akal budi dan iman. Iman dimana2 tak bisa diterangkan. Misal saja: bgm bisa diterangkan bhw Allah itu akbar? bhw Allah itu berbahasa Arab (kuliah bahasa di mana?), bhw di surga para jihad2 itu akan dilayani banyak wanita2 dan minum arak (ada pabrik alkohol di surga)? dsb. Segitiga sama sisi adalah usaha yg tidak sempurna menerangkan misteri Tritunggal.
Kalau dikatakan bahwa Tuhan dengan kemajuan iptek tidak mampu lagi mengelola dunia ini sedemikian sehingga harus memultiplikasi diri menjadi empat, itu sama dengan mengamini bahwa Allah itu tidak mahakuasa dan mahatahu. Trinitas bukanlah ciptaan gereja/ciptaan manusia tetapi sekali lagi refleksi gereja atas imannya sendiri, atas wahyu yang ada dalam Kitab Suci. Perdebatan dalam tradisi gereja tentang hal itu adalah bukti bahwa umat beriman ingin tahu lebih dalam tentang misteri Allah. Dogma dikeluarkan karena itu dipandang sebagai ajaran yang paling baik dan rasional untuk diterima sekaligus menjadi tonggak pegangan dalam hidup beriman.
Apapun bentuk analogi entah segitiga entah cahaya untuk menerangkan misteri Allah Tritunggal senantiasa tidak sempurna. Adakah di dunia ini yang sempurna? Bahkan ilmupun yang dipandang pengetahuan yg pasti selalu tidak sempurna. Kita perlu rendah hati bahwa kita tidak mampu memahami seluruh misteri Allah.
Belum paham tentang misteri Trinitas dan keterbatasan akalbudi untuk memahamiNya bukanlah dosa dan tidak ada seorang pastorpun yang begitu mudah mengatakan bahwa itu dosa. Manusia dianugerahi akalbudi untuk memahami lebih dalam lagi misteri Allah. Itulah yang membuat Santo Anselmus mengatakan "fides quaerens intellectum" (iman yang mencari pemahaman akalbudi).


Berarti paham trinitas salah?
mengapa ente bisa berpikiran begitu?

Manusia memang tidak bisa menjadi Tuhan. Tetapi kalau Tuhan ingin menjadi manusia, apakah kita akan mengatakan itu tidak mungkin? Bukankah Tuhan itu mahakuasa? Kalau Tuhan itu menjadi manusia, tentunya ada alasannya, dan itulah tugas akal budi manusia untuk memahaminya.


Ndak mungkin... Tuhan ga boleh jadi manusia... Tuhan tidak diperanakkan dan bukan manusia yg cuma bisa tereak2 di salib... Tuhan koq lemah. Tuhan koq mau nurut ama makhluk yg diciptakannya?
Kok situ yang mo ngatur Tuhan, boleh nggak nya? Dia itu menggenapi janjiNya untuk hadir di antara manusia (Imanuel = Tuhan beserta kita).

Yang ente bilang 'tereak2 di salib' itu doa dari Mazmur 22, so what?

Manusia siapakah yang melantik dirinya menjadi Tuhan? Yesuskah? Yesus dalam agama kristen bukanlah manusia yang melantik dirinya sendiri, tetapi Tuhan sendiri yang menjadi manusia. Hanya iman saja yang bisa mengerti misteri inkarnasi ini. Umat Islam tidak percaya ttg inkarnasi, juga tidak apa-apa. Tidak ada yang melarang. Demikian juga tidak ada yang melarang untuk tidak percaya bahwa Muhammad itu nabi atau Al Quran itu hanya kumpulan puisi tiruan Taurat dan Injil.


Dilarang menghina Koran dan Muhammad... ntar dipenggal lho ama taliban
Thats right, brother... (Jarwo Kwat MODE:ON).

Agama Islam itu memang mengerikan.

Maksud si Hajjah mungkin konsili Nicaea (325 M) yg diprakarsai oleh Kaisar Konstantin untuk menanggapi ajaran keliru Arianisme. Itu bukan pelantikan tetapi pelurusan ajaran. Untuk menjadi Tuhan, Yesus tidak perlu pelantikan2 segala, karena Dia sendirilah Tuhan. Yesus adalah Mesias (bdk Mk 14:61-62).
Sayang sekali hampir seluruh intelektual Islam super agresif selalu memakai argumen2 Arianisme yg sudah mati ratusan tahun yang lalu. Bukti bahwa mereka tidak pernah maju dalam berpikir.


Yang terjadi di Konsili Nicea I adalah pen-dogma-an Trinitas. Apakah kebenaran baru benar setelah dijadikan dogma? Tidak juga. Contohnya keMahaKuasaan Allah. Sepanjang aku tahu, ini tidak pernah didogmakan. Tapi apakah ini salah? Tentu saja tidak.

Pen-dogma-an biasanya dilakukan kalau ada keraguan atas suatu ajaran yang biasanya diprakarsai penganut ajaran sesat. Gereja kemudian menggunakan kuasanya (Mat 18:17) untuk memutuskan mana yang benar.


Dan perlu dipertanyakan pendidikan si Irene karena tidak bisa menemukan satu ayatpun yang menyatakan Yesus itu Allah karena ayat tersebut banyak sekali:

Yoh 1:1; Yoh 5:18; Yoh 8:58; Yoh 20:28; Fil 2:6; Kol 1:15-19; Kol 2:9; Tit 2:13


no objection.... uuuuh... tunggu.... ada buktinya ga? Ato cuma asal ngomong doang?
Bukti? Bukannya dah dikasih ayat2 di atas, tinggal ente cross check.

Pertanyaan yg sama bisa diajukan kepada si Hajjah: kenapa tidak ada Surat Muhammed? atau surat Aisha (gadis kecil 9 tahun yg dijadikannya istri)? atau surat2 Setan (Satanic Verses)?


Bagi yang punya koneksi lumayan:

Moslem to Catholic Part 1

Moslem to Catholic part 2


Btw, orang ini hebat banget.

Umur 12 sudah baca baca Confession-nya St Agustinus (dia masih Islam saat itu). Silahkan cari di internet Confession dari St Agustinus (Augustine) dan kalian akan tahu betapa susahnya baca gaya bahasa orang kuno seperti itu. (Jadi jelas orang ini lebih pinter dari si Irene LOL)

Dan dia bilang kalau dia menyadari bahwa Yesus adalah Tuhan bukan dari Alkitab tapi dari Quran. HEBAT!!!

Dia itu orang yg pura2 jadi Islam...
Buktikan pernyataan kamu di atas, tq.


Tuhan sertamu!
sang mesias
Posts: 55
Joined: Sun Oct 07, 2007 7:40 pm

Post by sang mesias »

ebo wrote:Orang Kristen membela diri dalam buku Kitab suci Komunitas Kristiani edisi Pastoral Katolik hal 195 mengatakan: Kitab Suci bukanlah kitab yang mengajarkan ilmu pengetahuan.

Numpang Lewaaaatttt.....

Numpang Lewaaaatttt.....
Numpang Lewaaaatttt.........

yah koq gak ngerti.... 1 di tambah satu sama dengan berapa ????

Ini orang tolol kampungan mana sih nih ikut ikut aja? ehhh...eeboodok bin dongo lu siangnya jualan ketoprak yah...????
sang mesias
Posts: 55
Joined: Sun Oct 07, 2007 7:40 pm

Post by sang mesias »

ini mah sama kayak yg punya soto betawi haji Amir..(orang tionghoa) anak2nya sipit2 pada pake jilblab semuwa .dan gw pernah nanya " Be..anak2 , si ling2 ama mey2 sekolah dimana?" ohhh...di madrasah" kata cek Amir


So what...tipuan lama kan?
User avatar
madison
Posts: 2276
Joined: Tue Sep 25, 2007 6:01 pm
Location: pentagon

Post by madison »

@atas ...
:lol: :lol: lucu banget perumpamaannya.
gue ga pernah denger nich soal irene handono. baru tau di FFI aja. ga masuk media yach?
User avatar
Calo
Posts: 1421
Joined: Sun Sep 30, 2007 3:08 am

Post by Calo »

ebo wrote:Orang Kristen membela diri dalam buku Kitab suci Komunitas Kristiani edisi Pastoral Katolik hal 195 mengatakan: Kitab Suci bukanlah kitab yang mengajarkan ilmu pengetahuan.

Numpang Lewaaaatttt.....

Numpang Lewaaaatttt.....
Numpang Lewaaaatttt.........

yah koq gak ngerti.... 1 di tambah satu sama dengan berapa ????
E..eh...!!! Jin muslim bau yang ngemis-ngemis minta dilaknat kafir lewat sini juga toh?? Pantesan aja buao jin!!! :D

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 065#228065
User avatar
xoxo
Posts: 212
Joined: Fri Oct 05, 2007 5:37 pm
Contact:

Post by xoxo »

Katolik dikenal berperangai halus, namun memiliki pedang bermata tiga, yakni pendidikan, kesehatan, dan perekonomian
baguslah pedangnya Katholik ga bikin orang mati, malah menyelamatkan melalui bantuan pendidikan, kesehatan, dan perekonomian

daripada pedang bermata tiganya 'tetangga': jihad, syiar caci maki, dan poligami :evil: :oops:
swatantre
Posts: 4049
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah

Post by swatantre »

madison wrote:@atas ...
:lol: :lol: lucu banget perumpamaannya.
gue ga pernah denger nich soal irene handono. baru tau di FFI aja. ga masuk media yach?
Ngapain penipu kok masuk media? Bisa dipermalukan habis2an dia.......
Wong ternyata masuk islam karena...ZINAH, kok.....
Bisa tambah malu kan...... :lol: :lol: :lol:
User avatar
somad
Posts: 955
Joined: Tue Sep 20, 2005 11:25 pm
Location: Indo
Contact:

Post by somad »

Mengenal Legio Maria
Apakah benar kleim Hj Irena dalam kesksiannya?
http://gemawarta.wordpress.com/2006/11/ ... gio-maria/
2006
Pada 7 Desember 1921 di Dublin, Irlandia, 15 orang awam Katolik berkumpul untuk membicarakan bagaimana melaksanakan pelayanan sebagai kaum awam yang merasul. Setelah memohon bantuan Roh Kudus dan mendoakan rosario, mereka memutuskan untuk pergi dalam kelompok-kelompok kecil, bisa hanya berdua, mengunjungi Rumah Sakit di Dublin yang penuh dengan pasien-pasien miskin, tanpa kerabat dan orang jompo. Mereka kemudian juga memutuskan untuk kembali bertemu setiap minggunya. Peristiwa inilah yang mendasari lahirnya Legio Maria: berdoa bersama-sama, melaksanakan pekerjaan merasul dan pertemuan mingguan. Dari awal yang sederhana, dibimbing oleh Roh Kudus dan semangat Bunda Maria dalam karya pelayanan, bentuk kerasulan Legio Maria ini menyebar ke seluruh dunia.

Legio Maria kini berkarya di lebih dari 1900 keuskupan di seluruh dunia dan diperkirakan kini telah memiliki lebih dari 3 juta orang anggota aktif dan menjadikannnya organisasi kaum awam yang paling banyak anggotanya dalam hirarki Gereja Katolik.

Walaupun merupakan organisasi kaum awam, hirarki Gereja Katolik sangat mendukung Legio Maria ini. Pada tahun 1965 Frank Duff sebagai pendiri Legio Maria diundang oleh Paus Paulus VI menghadiri Konsili Vatikan II sebagai wakil dari kaum awam. Ini menandakan pengakuan, penghargaan dan juga dukungan Gereja bagi karya kerasulan awam Legio Maria.

Terakhir kali Paus Yohanes Paulus II hadir dalam pertemuan Legio Maria di Italia, 30 Oktober 1982 dan mengucapkan pidato yang indah sebagai berikut:
”Kalian adalah semangat Maria yang mulia, bukan saja karena kejayaan para Legioner membawa nama Maria sebagai benderanya, tetapi di atas itu karena mendasarkan metode spiritualitas dan kerasulan dalam prinsip yang dinamis dalam kesatuan dengan Bunda Maria, dalam kebenaran bahwa Maria berpartisipasi langsung dalam rencana keselamatan. Dalam kata lain, kalian berkehendak untuk mewujudkan pelayanan kalian kepada semua orang yang adalah wajah Kristus sendiri, dengan semangat dan kasih Maria.”

Seperti semangat sejak awal didirikannya oleh Frank Duff, Legio Maria di seluruh dunia berkarya dan merasul dalam semangat yang sama dengan para Legioner di seluruh dunia, yakni karya pelayanan dan doa, sebagai alat Roh Kudus dalam semangat Maria. Pelayanan Legio Maria mencakup kunjungan ke orang sakit, orang jompo, penjara, kunjungan kepada orang-orang dan keluarga yang membutuhkan bantuan kerohanian. Dalam hal kehidupan kerohanian mereka sendiri, setiap anggota berkumpul untuk pertemuan mingguan dalam kelompok kecil yang disebut presidium untuk berdoa bersama dan merencanakan karya kerasulan mereka.

Anggota Legio Maria sendiri terbagi atas dua jenis:

Anggota Aktif, yang bertemu setiap minggu selama kurang lebih 1,5 jam untuk berdoa, melaporkan dan menerima penugasan pelayanan. Para Legioner diwajibkan untuk merahasiakan hal-hal penting yang dibicarakan dalam pertemuan-pertemuan mereka, termasuk juga penugasan mereka. Mereka juga wajib mendoakan doa Catena yang merupakan doa wajib mereka, setiap hari.

Anggota Auxilier, adalah anggota pendoa Legio Maria, biasanya adalah kaum rohaniawan/wati atau para imam yang tidak mungkin menjalankan penugasan seperti anggota aktif Legio Maria, tetapi mereka mendoakan karya Legio Maria. Ada pula kaum awam yang tidak sanggup melaksanakan tugas-tugas anggota aktif tetapi bersedia mendoakan Doa Tessera setiap hari, di mana di dalam Doa Tessera juga ada Doa Rosario juga dapat diangkat sebagai anggota Auxilier.

Presidium terdiri dari sekitar 6 hingga 20 anggota aktif. Dalam struktur ketentaraan Romawi kuno, presidium adalah unit terkecil dengan tugas khusus. Nama ini yang juga dipakai untuk unit terkecil Legio Maria, di mana para anggotanya berkarya dalam doa dan pelayanan. Umumnya sebuah presidium terdiri di sebuah paroki, beranggotakan umat paroki tersebut dengan sepengetahuan pastor paroki yang kemudian juga bertindak sebagai penasehat presidium. Tetapi bisa saja di sebuah paroki terdapat lebih dari satu presidium di mana dapat dibentuk presidium-presidium yang khusus, seperti di paroki Prapatan terdapat presidium khusus untuk anak-anak dan ibu-ibu, walaupun secara umum, presidium Legio Maria harus terbuka bagi semua orang awam Katolik, laki-perempuan di atas 18 tahun yang tergerak oleh semangat Roh Kudus untuk menerima tugas-tugas yang diberikan. Frank Duff sendiri menyatakan bahwa keanggotaan Legio Maria terbuka bagi semua orang Katolik, bukan orang-orang yang khusus tapi orang Katolik biasa yang hidup dalam kehidupan yang biasa pula, yang berpendidikan atau tidak, pekerja, pensiunan dan pengangguran, tanpa memandang kelas, warna kulit atau ras, bahkan yang oleh kebanyakan orang kebanyakan dianggap primitif atau tertekan.

Mengenai hirarki dalam Legio Maria, ya, Legio Maria memiliki hirarki juga. Unit terkecil nya, seperti sudah disebutkan tadi, dinamakan presidium. Presidium-presidium berada di bawah Kuria. Kuria yang akan menentukan pembukaan sebuah presidium baru, apabila terdapat anggota-anggota baru yang memiliki anggota aktif yang lebih senior. Beberapa Kuria membentuk Komisium, beberapa Komisium membentuk Regia dan akhirnya Senatus yang melakukan koordinasi para Legioner di sebuah negara. Di atas itu terdapat Konsilium yang disebut Konsilium Legionis Maria yang berada di Dublin, Irlandia.

Struktur ketentaraan Romawi dipakai sebagai semangat para Legioner untuk, seperti para prajurit Romawi berserah setia pada kaisarnya lewat jendralnya, berserah setia untuk memuliakan Allah. Para legioner juga ingin meneladani para tentara Romawi yang dikenal karena keberanian, semangat, disiplin dan keberhasilan mereka. Para Legioner menghayati bahwa komando tertinggi mereka adalah Bunda Maria sendiri yang menginginkan semua anak-anaknya, kita semua, lebih dekat pada Putra tunggalnya Yesus Kristus.

Walaupun kedengarannya militan, Legioner justru mengambil semangatnya pada semangat jiwa Maria sendiri, kerendahhatian Maria, kepatuhannya pada rencana Tuhan, kasihnya yang besar, doa-doanya yang tak kunjung putus, kesuciannya, kesabarannya, kebijaksanaannya, cintanya pada Tuhan, dan di atas segalanya, adalah iman Maria yang tak tersaingi oleh manusia lain.

Nama-nama presidium atau kuria sendiri diambil berdasarkan sebutan Bunda Maria, misalnya ”Ratu Rosari”. Bisa juga dari gelarnya, misalnya ”Yang Dikandung Tanpa Noda” atau juga peristiwa dalam hidup Bunda Maria.

Di atas sebetulnya sudah dijelaskan sedikit, ada dua sisi yang harus berjalan beriringan, yaitu kehidupan doa bersama dan kehidupan karya kerasulan. Secara mendetil ada 4 hal yang tercakup dalam buku panduan Legio Maria, yaitu:

1. Kehadiran yang tetap dan tepat waktu pada setiap pertemuan mingguan presidium dan memberikan laporan yang jelas terhadap tugas-tugas yang diterima sebelumnya.
2. Doa Catena setiap hari
3. Pelaksanaan karya aktif legioner dalam semangat iman dan dalam kesatuan dengan Bunda Maria
4. Rasa hormat mendalam terhadap aspek kerahasiaan dari banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan atau yang dipelajari dalam karya para legioner.

Doa Catena sendiri sebetulnya adalah doa Magnificat, pujian Maria saat bertemu Elizabeth, yang didahului antifon dari Kitab Salomo 6:10 ”Siapakah Puteri itu yang datang sebagai fajar menyingsing kemerah-merahan, indah penaka bulan, gemerlap laksana surya, dahsyat bagaikan balatentara yang siap sedia bertempur?”

Anggota aktif bertemu setiap minggu sekitar 1,5 jam dengan Pemimpin Rohani mereka (atau asistennya) untuk berdoa bersama, melaporkan hasil penugasan mereka dan menerima penugasan mereka dari Ketua Presidium untuk seminggu kemudian. Penugasan anggota Legioner adalah pekerjaan yang kira-kira membutuhkan waktu dua jam dalam setiap minggunya dan harus disetujui oleh Pemimpin Rohani. Legioner wajib menjaga kerahasiaan mutlak akan hal-hal sensitif yang dibicarakan atau dipelajari dalam rapat mereka atau dalam pelayanan mereka. Anggota aktif setiap hari wajib berdoa Catena (Magnificat). Pelayanan setiap presidium dapat berbeda-beda tapi setiap anggota Legio Maria wajib melaksanakannya bersama dengan seorang anggota lainnya, berdua. Anggota baru menjalankan tugasnya bersama anggota yang lebih senior hingga ia dapat mendampingi anggota yang lebih baru kelak. Misi yang paling utama adalah melakukan hubungan dengan orang lain yang sedang berada dalam kesulitan-kesulitan dan mendampingi serta menjaga agar iman mereka tetap bertahan. Beberapa kemungkinan tugas mereka sehubungan dengan misi Legio Maria adalah misalnya membantu dan mempersiapkan orang-orang untuk memperoleh Sakramen-sakramen Gereja, bisa juga dengan mengajar iman Katolik, bisa kepada anak-anak atau orang dewasa, membantu pastor paroki melakukan sensus umat di wilayahnya, mengunjungi orang-orang yang dipenjara, orang-orang sakit baik yang dirawat di rumah sakit atau di rumah, dan mengunjungi orang jompo. Bisa juga membantu membagikan rosario atau media Katolik di wilayahnya.

Anggota auxsilier, kelompok pendoa Legio Maria adalah kaum awam beriman atau pastor atau biarawan/biarawati yang tidak mampu atau tidak bersedia melaksanakan tugas-tugas anggota aktif. Anggota auxilier mendoakan doa Tessera, yang terdiri dari permohonan turunnya Roh Kudus, rangkaian doa rosario, doa Catena dan doa-doa penutup. Anggota auxilier dihubungi sekurang-kurangnya sekali setahun oleh anggota aktif di presidium mana mereka tergabung. Mereka akan hadir bersama-sama anggota aktif saat Acies, sekitar 25 Maret, pada pesta Hari Raya Kabar Sukacita, peringatan wajib Gereja Katolik. Anggota auksilier dihormati pula pada setiap tanggal 8 September, hari Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria.

Semua orang Katolik yang tergerak hatinya oleh Roh Kudus dapat menjadi Legioner. Umumnya hanyalah syarat umur, yaitu minimal 18 tahun, tetapi secara khusus, dapat dibentuk sebuah presidium khusus untuk remaja antara 10 hingga 18 tahun yang berada di bawah bimbingan Legioner yang sudah senior. Anggota Presidium Yunior ini tentu saja menjalankan tugasnya sesuai dengan tingkatan umur dan kemampuan mereka. Untuk bergabung dalam suatu presidium, seseorang harus mengajukan keinginannya kepada presidium tersebut, lalu mengikuti pertemuan-pertemuan dan menerima penugasan, dalam masa percobaan selama sekitar 3 bulan. Bila orang tersebut memenuhi syarat dasar, seperti tepat waktu dan menjalankan penugasannya, ia dapat diterima sebagai anggota penuh dengan mengucapkan janji Legioner di depan presidium.

Materi siaran ini terutama berdasarkan buku panduan Legio Maria, ditambah dengan beberapa website, di antaranya
web resmi Concillium Legio Mariae http://www.legion-of-mary.ie
web informasi http://www.legionofmary.org/
web senatus singapura http://www.legiomariae.net/
User avatar
audy_valentine
Posts: 2418
Joined: Sun Feb 17, 2008 2:51 am
Location: wherever I live

Post by audy_valentine »

ebo wrote:Orang Kristen membela diri dalam buku Kitab suci Komunitas Kristiani edisi Pastoral Katolik hal 195 mengatakan: Kitab Suci bukanlah kitab yang mengajarkan ilmu pengetahuan.

Numpang Lewaaaatttt.....

Numpang Lewaaaatttt.....
Numpang Lewaaaatttt.........

yah koq gak ngerti.... 1 di tambah satu sama dengan berapa ????
itungan caranya bukan 1+1+1=3...

tapi 1x1x1=1...

gitu lho

nyahahahahahahh...
Post Reply