Irena Handono Mualaf yg jadi corong MUI

Pelanggaran HAM terhadap sesama umat Muslim, kemiskinan dan keterbelakangan yang disebabkan oleh Islam dan penerapan Syariah Islam.
User avatar
somad
Posts: 955
Joined: Tue Sep 20, 2005 11:25 pm
Location: Indo
Contact:

Irena Handono Mualaf yg jadi corong MUI

Post by somad »

Ini satulagi Mualaf tukang Kobong Grass root Muslim yg **** dengan CDROM MP3 Yg disponsori oleh Jin SamAsuJin (MUI)
16 hal Utama Strategi Pemurtadan

Sekilas kisah pemateri Ustadzah Irene Handono ( Mantan Biarawati Gereja ) Beliau dahulunya ada seorang biarawati yang lama belajar dalam kependidikan khusus pastur akhir.

Suatu ketika beliau mendapatkan materi Islamologi, yang bertujuan 'mengenalkan Islam' agar dapat memusuhinya. Ketika belajar Islamologi ini, ada beberapa hal yang dapat ia bantah kepada pengajarnya antarara lain bahwa Islam adalah agama orang-orang miskin, dan terbelakang, dengan mengambil sampel negara Indonesia.

Beliau membantah dengan argumen-argumen cerdas sebagai berikut :

• Mexico adalah Negara miskin, dimana hampir seluruh mayoritas penduduknya adalah Kristen
• Mesir, disana kebanyakan majikan beragama Islam dan justeru yang menjadi pembantu kebanyakan yang beragama Kristen
• Irlandia, terdapat konflik horizontal antara Khudustan dan Katolik.
• Italia, negara sumber mafioso yang justeru mayoritasnya beragama Kristen
Akhirnya ia meminta izin kepada pengajarnya untuk mempelajari Islam lebih detail dari sumbernya, dan akhirnya disetujui. Awal pembelajarannya adalah membuka surah Al Ikhlas, dan disanalah nanti akhirnya beliau mendapatkan hidayah.
Beberapa Catatan Penting

1. Meski Internal Kristen (Protestan dan Katolik), dan dengan Yahudi terdapat konflik yang cukup panjang, tapi menghadapi Islam, mereka bersatu padu, atas nama Kristen

2. Dalam bible dikatakan : "Carilah domba tersesat, dan kabarkanlah injil ke seluruh dunia." Ayat inilah yang menjadi inspirasi kaum Kristen militan dalam mengkristenisasi umat lain, sebagai karcis mereka memasuki surga

3. Kristen ketika berjumlah sedikit senantiasa menyampaikan ajarannya dengan lemah lembut, namun ketika jumlah mereka sudah banyak dan mayoritas mereka beralih kepada jalan kekerasan. Contoh terdekat adalah kasus Ambon, Idul Fitri Berdarah

4. Kristen mulai naik daun di era pemerintahan Gus Dur

5. Kristenisasi ditopang oleh beberapa faktor, diantaranya :
- Perintah Agama
- Perintah Politik, dengan peluncuran beberapa program :

5.1. Program YERICHO, Target Pulau Jawa terkuasai dalam 2004, bahkan termasuk didalamnya Sukabumi dan Madura
5.2. Program ANDALAS, Target Padang dan Sumatera
5.3. Program PACARISASI dan HAMILISASI Dengan target anak-anak para tokoh, pemimpin masjid dan ta'lim
5.4. Program YOSEPH 2004, dimana target presiden adalah Kristen

6. Agama Islam tidak mungkin punah kecuali Kiamat, tapi Islam di sebuah Negara amat mungkin untuk punah, sebagaimana yang telah terjadi di Spanyol dan Rusia, dan boleh jadi di Indonesia kelak

7. Pola Kristenisasi yang dilakukan, berdasarkan kehidupan masyarakat, sbb. :
- Masyarakat menengah ke atas mengubah pola fikir Masyarakat bawah dengan kebutuhan sandang pangan contoh kecil : tayangan Sisilia, Dorce Maria, yang berkisah tentang biarawati

8. DR. Suradi, seorang dokter yang tinggal di Jalan Proklamasi, membuka rumahnya untuk berobat gratis dan obat

9. Tilawatil Injil, adalah sejenis bacaan mirip murottal Al Qur'an, nada imam Madinah, yang merupakan salah satu teknik pengkaburan ajaran Islam di masyarakat selain melalui brosur/selebaran, dan Khitanan Masal yang diselenggarakan pihak Gereja

10. Metoda Tangkap Ayam adalah metoda yang digunakan oleh para misionaris, dimana dengan umpan sandang pangan (contoh : beras), mengajak para kaum miskin dan fakir untuk memeluk ajaran mereka

11. Target mereka adalah : 40 juta pemeluk di tahun 2002 dan 60 juta pemeluk di tahun 2004. Dengan jumlah sebanyak itu dan mereka bersatu atas nama Kristen, maka bukan tidak mungkin jika suara mereka bulat dalam memilih Presiden beragama Kristen dari kalangan mereka, maka demikianlah akhir bangsa Indonesia

12. JUMS, adalah sebuah organisasi militant Kristen yang telah mengaku sebagai penginjil tulen, yang berniat membangun 1000 buah sekolah gratis

13. Katolik Jawa, adalah sebutan bagi pemeluk Kristen Katolik di Pulau Jawa, dimana diketahui bersama bahwa Gereja Katolik adalah sebagai think tank, atau konseptor dari gerakan Kristenisasi. Katolik dikenal berperangai halus, namun memiliki pedang bermata tiga, yakni pendidikan, kesehatan, dan perekonomian

14. SYJ adalah gelar bagi pendeta yang militant, singkatan dari Serikat Yesus Jesuit. Sebagai contoh adalah Romo Sandi (Sandiawan SYJ) yang mau tinggal di perkampungan kumuh di salah satu simpul di Jakarta yang dekat dengan kaum ibu, dan hidup dengan cara masyarakat sekitar

15. Sekolah Kanisius memang bertarif 12,5 juta rupiah bagi calon murid baru dari Katolik, tapi jangan lupa bahwa mereka mengenakan tarif GRATIS bagi calon murid baru dari Islam

16. Saat ini sudah mulai dimasyarakatkan 'Idil Maulid Isa a.s. hampir mirip dengan Maulid Nabi Muhammad SAW

Penulis: Ustadzah Irena Handono
alhikmah.com
Penanggung Jawab Isi : Divisi Kajian
Musholla Al Barokah Gedung Cyber
Ringkasan materi Kajian Pemantapan Aqidah
ali_sinagog
Banned
Posts: 49
Joined: Sat Oct 08, 2005 9:33 am
Location: Yerusalem

Post by ali_sinagog »

He...he...he... si so mad so sin think kok kepanasan sama irena?
Apa urusannya sama engkow Mad? kan engkaw mengaku bukan domba burig?

Engkauw memang benar so Mad, kesalahan engkow memang bersumber pada dikow...

Dan satu lagi Mad, yang ditulis irena 100% benar.

So Mad So Stupid So Pathetic...
User avatar
somad
Posts: 955
Joined: Tue Sep 20, 2005 11:25 pm
Location: Indo
Contact:

Post by somad »

ali_sinagog wrote:He...he...he... si so mad so sin think kok kepanasan sama irena?
Apa urusannya sama engkow Mad? kan engkaw mengaku bukan domba burig?
Anda ini bicara apa sih? Jangan OOT lah
Engkauw memang benar so Mad, kesalahan engkow memang bersumber pada dikow...

Dan satu lagi Mad, yang ditulis irena 100% benar.
Terima kasih namun darimana anda bisa justifikasi kebenarannya? Dari Asumsi Irena Handono yg tidak bisa dipertanggungjawabkan dan penuh dengan paranoida? Untuk orang yg tidak mengerti tentang agama katholik bisa saja, tetapi yg mengerti akan melihat kebohongannya Sama seperti Tajudin yg mengaku Uskup Sabah.
Saya tidak mempermasalahkan konversi Agamanya yg saya ingin tunjukkan adalah sifat provokatip ceramahnya yg membohongi para grassroot muslim yg **** untuk membenci umat agama lain.
So Mad So Stupid So Pathetic...
Sorry no comment karena anda nampaknya lagi lagi ingin OOT Tolong anda jangan menyerang pribadi seseorang ah

Wassallam.
ali_sinagog
Banned
Posts: 49
Joined: Sat Oct 08, 2005 9:33 am
Location: Yerusalem

Post by ali_sinagog »

Anda ini bicara apa sih? Jangan OOT lah
Lhadhalah.... piye tho MAD? guwa kan tanya sama dikow, kenapa engkow panas sama tulisannya Irena? bukankah itu menunjukkan bahwa kowe adalah domba budug juga... ya kan?
Terima kasih namun darimana anda bisa justifikasi kebenarannya? Dari Asumsi Irena Handono yg tidak bisa dipertanggungjawabkan dan penuh dengan paranoida? Untuk orang yg tidak mengerti tentang agama katholik bisa saja, tetapi yg mengerti akan melihat kebohongannya
Lho... MAD, kan engkauw yang memposting tulisan itu kemari, jadi tunjukkanlah oleh kowe mana-mana tulisan irena yang nggak bener. Kebetulan gw kagak ngarti katolik tuh (selain suka denger ada pastur demen maen belakang).
Wassallam.
Wahssalah
User avatar
somad
Posts: 955
Joined: Tue Sep 20, 2005 11:25 pm
Location: Indo
Contact:

Post by somad »

sdr ali_sinagog,

Anda sama sekali tidak memperlihatkan mau berdiskusi, dan hanya mengemukakan hal hal OOT dan Comments ad hominem, yg sama sekali tidak menjawab pertanyaan mengenai topic ini.
Malah menuduh saya Domba buriq. Nampaknya segala sesuatu ungkapan yg anda pandang sebagai menyerang ISLAM maka tanpa pembuktian anda bilang Kristen ect. Absurd namanya bung.
Dan jika anda tidak bisa membuktikan apa yg diungkapakan oleh Cina Mualaf Irena Hondono adalah 100% benar seperti claim anda,
Maka Tanpa mengurangi rasa hormat saya atas usaha anda untuk meresponse, posting jawaban saya ini adalah yg terakhir bagi anda.

Untuk Moderator:
Kembali saya mohon maaf karena terbawa OOT. IF U considerred it's worth to throw all these OOT posting To a Garbage Thread, PSE do it.

ali_sinagog
Banned
Posts: 49
Joined: Sat Oct 08, 2005 9:33 am
Location: Yerusalem

Post by ali_sinagog »

So Mad, apa yang mo didiskusiin dari postingan sampah? dikowlah yang membawa topik nggak mutu dan tuduhan terhadap MUI, maka kewajiban dikowlah untuk menjelaskan bahwa tulisan irena tidak benar bukan malah marah2 teu puguh jiga nu sakauw....
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

SInagog, anda gimana sih ? Tidak mengerti cara diskusi yahhh ?

Somad melemparkan kasus. nah, ANDA sekarang yang memberi komentar pada artikel tsb. Entah, mendukung atau menolak kebenarannya. Kok jadi menyerang pribadi Somad sih ?

Kalau anda nggak ngerti diskusi, udah sono, gigit jari aja deh ! Tong kosong berbunyi nyaring.

Mr Somad, kasus ini pernah dibicarakan di FFI yang mati itu.
Si tante Irene ini diragukan keasliannya sebg biarawati. Karena tidak pernah bisa mengatakan dari biara mana ia berasal. Ia memang muslim asli yang terdidik dalam Islam. Tujuannya membuat Islam nampak lebih superior dari Kristen.

Yah, dia ini contoh klasik muslim yang memerlukan kitab suci agama lain untuk membuat agamanya nampak bagus, karena mereka tidak sanggup menunjukkan kehebatan agama sendiri. Ini memang termasuk cara pengembangan Islam sejak 1400 tahun lalu. Jadi kita tidak perlu heran ... Namun jangan khawatir, semakin ia menjelekkan agama lain, orang (bahkan muslimpun) menjadi muak dengan caranya itu. Dan pada akhirnya muak degnan Islam juga !

Banyak teman saya (4 orang) meninggalkan Islam gara2 orang macam begini. SO, terima kasih Irene Handono cs.

Ini dalam bahasa Inggris disebut : THE POT CALLING THE KETTLE BLACK.



Lihat artikel dalam Forum Terjemahan tentang "Mengapa Islam memerlukan Injil untuk menjelaskan Quran". Saya lagi tunggu artikel2 lain yang bisa menjelaskan masalah ini. Mungkin anda punya masukan ?
User avatar
somad
Posts: 955
Joined: Tue Sep 20, 2005 11:25 pm
Location: Indo
Contact:

Post by somad »

ali5196 wrote: Mr Somad, kasus ini pernah dibicarakan di FFI yang mati itu.
Si tante Irene ini diragukan keasliannya sebg biarawati. Karena tidak pernah bisa mengatakan dari biara mana ia berasal. Ia memang muslim asli yang terdidik dalam Islam. Tujuannya membuat Islam nampak lebih superior dari Kristen.
Bung Ali benar malah saya ikut juga membahas soal ini dengan pontang panting mencari tau dari rekan rekan saya yg beragama Katolik, dan kebetulan saya di Surabaya.

Saya mulai bertanya pada mereka tentang Ordo Biarawati yg ada di Surabaya, dan informasi ini saya peroleh dari salah seorang romo yg ada di Gereja di Jl Polisi Istimewa Kalau tidak salah Gereja Katedral,

Baru diper oleh Tiga yakni ordo Carmel yg kerjanya cuma berdoa dan Tapa dan Agak tertutup karena tidak boleh berhubungan dengan dunia luar. Dan pasti dia tidak pernah masuk Biara Carmel.
Kemudian Ordo Carolus Boromeus (OCB) yg tugasnya adalah pelayanan pada orang sakit. Disinipun tidak pernah ada yg namanya Irena Handono.
Lalu Ordo Santa Ursula (OSU) Yg umumnya bertugas dalam pendidikan sekolah dan panti Asuhan, juga tidak pernah ada yg namanya Irena Handono. Malah saya ditanya Nama Kaulnya apa (yakni hampir sama seperti Paus yg ditabiskan memilih nama lain dari nama aslinya) Yah kulo boten ngertos la dia tidak pernah bilang tentang itu.

Kemudian tentang Romo yg militan dari ordo SY (serikat Yesus). karena disini kebanyakan ordonya adalah SVD dan PR(projo). Mereka mengatakan itu tidak benar, yg benar para anggota SY adalah orang orang kaku Pintar dan mementingkan Kerja otak dan karenanya kebanyakan Hanya berkecimpung dengan Ilmu pengetahuan, seperti Sekolah dan unversitas. termasuk Kanisius Jakarta dan Yogya.

Terus terang Anak saya 8 orang dan semua saya sekolahkan disekolah Katolik termasuk 2 putra di Kanisius Jakarta. Dan tidak seorang pun yg dipaksa menjadi Katolik dan kesemuanya sudah menjadi Sarjana skarang bahkan 3 S3.
Kita lihat Tokoh lulusan Kanisus, seperti Ginanjar Kartasasmita, Prof Billy Yudoyono dan dan Sarwono Kusumaatmaja, apakahmereka Konversi menjadi Katolik?
Memang kwa mahal adalah benar, namun hasilnya pun sangat memuaskan. Malah waktu mau memasukan anak saya saya dianjurkan untuk memilih sekolah lain yg bukan Katolik atau Kristen, malah saya eker ekeran sama Pater Rektornya yg akhirnya diterima juga karena prestasi anak saya memenuhi syarat malah uang pangkalnya tidak dibedakan dengan yg beragama Katolik. Waduh rek Abot tenan.

Jadi kalau ada yang bilang apa yg ditulis atau diceramahkan si Penghasut Irena adalah 100% benar, yg mengatakan ini harus membuktikan dengan data yg Valid.

Sebenarnya konersi Agama adalah hak dia namun karena sudah menhasut inilah yg menjadi masalah, sampai sekarang saya masih mencari data dari kalangan Katolik malah saya perbanyak CD nya untuk dibagikan.

Dan baru bulan lalu saya menerima konfirmasi Bahwa memang ada yg namanya LEGIO MARIA namun fungsinya hanya sebagai persekutuan doa dan bukan untuk mencari domba domba tersesat atau mengkristenkan muslim.

Lagi pula untuk menjadi Katolik tidak lah semudah menjadi Islam, Untuk
jadi Islam cukup mengucapkan dua kalimah sahadat dan bersunat namun untuk jadi Katolik harus belajar dulu kurang lebih 1 Tahun kemudian ditest lagi.

Dan pula apa yg diperdengarkan sebagai usaha untuk Kristenisasi menggunakan Bahasa Arab diambil dari rekaman doa kristen ortodox Siria yg memang dari dulunya sembahyang mengunakan bahasa arab
dan cara sholat seperti Islam malah waktu sholatnya 7 kali sehari.

Sekian dulu nanti kalau ada masukan akan saya tambah
User avatar
shelionline
Posts: 57
Joined: Fri Oct 14, 2005 9:20 am

Semua sahabat/pembela Nabi besar Muhamad SAW adalah Mualaf.

Post by shelionline »

Ireni (Ny. Han Hoo Lie): Calon Suster

Saya lahir dari keluarga Katolik yang taat, 45 tahun yang lalu di Surabaya, Jawa Timur. Nama asli saya Han Hoo Lie, tapi biasa dipanggil Ireni. Sejak kecil saya sudah mendalami agama. Ketika SD saya ikut privat agama di biara, dan itu berlangsung hingga saya SMP kelas dua. Mungkin, lantaran sering bergaul dengan para suster di biara itu, dalam diri saya timbul keinginan untuk menjadi seorang suster (biarawati).

Dalam pandangan saya, alangkah mulia dan sucinya seorang biarawati itu, karena dia telah mengabdikan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Dengan kesederhanaan hati dan penuh kasih sayang mereka membimbing orang -orang ke arah iman Yesus Kristus. Sungguh, saya ingin sekali seperti mereka. Keluarga saya mendukung sepenuhnya cita-cita saya itu.

Maka, untuk mewujudkan cita-cita itu, sejak kecil saya sudah aktif dalam kegiatan gereja. Karena aktivitas saya itulah, sejak kelas satu SMA saya sudah terpilih sebagai Ketua Presidium Yunior Ligio Maria. Organisasi ini bergerak dalam bidang karya, kerasulan, dan doa. Begitu tamat SMA, saya langsung masuk ke sekolah susteran (biarawati) di Bandung.

Selama menempuh pendidikan di sekolah biarawati itu, selain mengikuti kuliah di biara seperti umumnya para calon suster maupun suster muda, saya bersama salah seorang teman diberi tugas khusus untuk kuliah di Institut Filsafat dan Teologia Bandung. Saya tidak tahu mengapa saya yang diberi tugas itu. Memang saya akui, bahwa di antara teman-teman di biara itu sayalah yang paling kritis. Kalau ada sesuatu yang menurut logika saya tidak nalar, selalu saya tanyakan. Itulah sifat saya sejak kecil.

Salah satu yang pernah saya tanyakan adalah konsep trinitas (Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus). Juga status Yesus sebagai Tuhan-kalau memang Yesus itu Tuhan-mengapa tatkala disalib is memanggil-manggil, "Eloy... Eloy..., lama sabakhtani?" (Allah... Allah..., mengapa Engkau tinggalkan aku? (Markus 15 ayat 33)).

Dari jawaban jawaban yang diberikan, semuanya tidak memuaskan hati saya. Jika saya ingin bertanya lagi, mereka selalu memotong, "Jangan dipertanyakan lagi, yang penting kamu imam dan yakini dalam hati. Itu sudah cukup." Akhirnya saya diam, meskipun belum puas. Karena Institut Filsafat dan Teologia ada mata kuliah studi-perbandingan agama, maka saya pun mempelajari agama-agama yang ada, termasuk Islam. Sejak saat itulah saya mulai membanding-bandingkan, misalnya antara Islam dan agama saya.

Tidak terhitung jumlahnya buku-buku Islam yang saya baca. Cuma, semua buku itu karangan orang-orang di luar Islam. Entah mengapa, ada larangan buku-buku Islam yang ditulis orang Islam masuk ke perpustakaan kami. Untungnya, sejak berangkat dari Surabaya dulu saya sudah membawa AlQur'an dan terjemahannya dari rumah. Saya juga heran, kok dulu sempat membawa AI-Qur'an. Mungkin sudah takdir Allah.


Mempelajari Al Qur'an

Terjemahan Al-Qur'an itulah yang kemudian saya pelajari secara sembunyi-sembunyi di biara. Entah mengapa, saya begitu tertarik dengan Al-Qur'an itu. Mungkin karena besarnya keinginan saya untuk membandingkannya dengan Injil. Belum banyak yang saya pelajari, tiba-tiba saya menemukan surat al-Ikhlas. "Katakanlah (hai Muhammad) Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak, dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia "

Secara tidak sadar, setelah membaca surat al-Ikhlas itu hati saya mengakui, inilah kosep ketuhanan yang sempurna: sederhana tapi gamblang.

Meskipun demikian, bukan berarti kemudian saya bergegas masuk Islam. Pengakuan akan kesempurnaan konsep ketuhanan Islam itu hanya mengendap dalam pikiran. Saya pun terus mempelajari Al-Qur'an hingga ketemu surat Al-Hujurat ayat 13. "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa."

Apa yang tertangkap dalam pikiran saya pada waktu itu? Ah, Al-Qur'an ini mengada-ada. Mana mungkin orang seluruh dunia disuruh saling berkenalan? Tetapi anehnya, pikiran saya justru terangsang dengan ayat tersebut. Saya ingin tahu apa maksud Al-Qur'an mengatakan seperti itu. Sava berdialog dengan diri sendiri untuk mencari jawabannya. Saya renung-renungkan, bukankah ayat itu menunjukan bahwa Islam itu universal. berlaku untuk semua bangsa dan suku?

Ialu berbagai pertanyaan timbul dalam benak saya, siapakah pengarang Al-Qur'an itu, dan sudah berapa kali mengalami penyempurnaan? Pertanyaan itu timbul karena kitab-kitab suci yang lain sudah mengalami penyempumaan demi penyempurnaan dari masa ke masa. Lalu, mengapa kitab suci ini diberi nama Al-Qur'an?

Betapa terkejutnya saya setelah tahu dari membaca buku bahwa Al-Qur'an itu tidak pernah mengalami penyempurnaan. Demikian pula namanya bukan hasil pemberian seseorang sebagaimana Injil yang nama-namanya diambil dari penulisnya. Al-Qur'an ternyata wahyu langsung dari Allah, dan Allah pula yang memberi nama kitab itu Al-Qur'an.

Saya mulai yakin akan kebenaran Islam. bagi saya Islam bukan agama buatan manusia yang bernama Muhammad sebagai mana ditanamkan kepada saya sejak kecil. Islam adalah agama ciptaan Allah.


Masuk Islam

Namun sampai sejauh itu, saya masih belum mau berikrar untuk menjadi seorang muslim. Masih ada perasaan gengsi dalam diri saya. Sebab, image yang tumbuh di lingkungan saya adalah bahwa umat Islam itu ****, miskin, kumuh, dan suka amuk. Anggapan seperti itu tergurat kuat dalam benak saya.

Namun, agaknya Tuhan punya ketentuan lain. Dalam suatu perjalanan ke Bandung saya mengalami musibah kecelakaan. Karena kecelakaan itu, mau tidak mau saya mengambil cuti dari biara, pulang ke Surabaya. Setelah sembuh saya sempat kuliah di Jakarta mengambil jurusan sosial kemasyarakatan. Mungkin karena banyak bergaul dengan mahasiswa-mahasiswa Islam, penilaian saya terhadap Islam menjadi lebih objektif. Dan, sejak itulah saya sudah tidak berniat lagi untuk kembali ke biara. Saya merasa biara bukan tempat yang cocok buat saya. Maka, pada saat pulang ke Surabaya saya segera memutuskan tidak akan kembali ke biara.

Secara kebetulan, saat itu sava bermimpi yang sama beberapa kali. Dalam mimpi saya itu, seolah-olah teman-teman di biara berbaris ke suatu arah, sedangkan saya sendiri berbaris ke arah yang berlawanan. Mimpi seperti itu berlangsung sampai beberapa hari. Ditambah lagi, di dalam mimpi itu ada suara yang seakan-akan membisikan bahwa umur saya tinggal 40 hari lagi.

Pada malam berikutnya suara itu membisikan umur saya tinggal 39 hari. Setiap hari selalu berkurang satu hari. Begitu seterusnya. Saya bertanya-tanya, apakah ini suatu kebetulan atau firasat tertentu? Orang tua saya bingung ketika saya ceritakan mimpi saya itu. Berbagai jalan mereka tempuh untuk mengusir mimpi "aneh" itu. sampai-sampai orang tua saya menyelenggarakan slametan bubur sengkolo. Maksudnya untuk menolak bala.

Akan tetapi, walaupun sudah dislametin, toh malamnya tetap saja datang hal yang sama seperti kemarin. Demikian pula hari-hari berikutnya , sampai waktu 40 hari itu habis. Akhirnya saya berpikir praktis saja, "Apalah artinya sebuah mimpi. Toh, saya masih hidup meski 'umur' saya telah berakhir menurut numipi itu."

Namun, satu hal yang tidak bisa saya ingkari adalah suara hati saya sendiri. Suara hati itu selalu membisikkan, "Kalau memang kamu mengakui kebenaran Islam, mengapa kamu tidak berani dan tidak mampu memeluk agama Islam? Apakah selamanya kamu akan mendustai nuranimu sendiri? Apakah kamu akan terus berada di persimpangan jalan?" Itulah bisikan-bisikan suara hati saya.

Lama-lama saya tak kuat lagi membohongi nurani saya sendiri. Akhirnya, sehari menjelang puasa Ramadhan, tepatnya 11 tahun yang lalu saya pun berikrar menjadi seorang muslim di Masjid al-Falah, Surabaya. Kini, sampai mati pun saya ingin tetap sebagai muslim, meski rintangan menghadang jalan hidup saya.
ali_sinagog
Banned
Posts: 49
Joined: Sat Oct 08, 2005 9:33 am
Location: Yerusalem

Post by ali_sinagog »

Bung Ali benar malah saya ikut juga membahas soal ini dengan pontang panting mencari tau dari rekan rekan saya yg beragama Katolik, dan kebetulan saya di Surabaya. dst.... dst....
Mbah So Mad,
Piye tho mbah? nanya irena ke pihak katolik???? tentu saja data eliminated!!!! karena Irena telah memberikan tabokan telak kepada kaum dikow mbah.

Kenapa engkauw tidak sedikit cerdas untuk telepon langsung bliyow?

Dan dikauw masih belum mengklarifikasi tuduhan kowe bahwa irena sebagai corong MUI....
User avatar
somad
Posts: 955
Joined: Tue Sep 20, 2005 11:25 pm
Location: Indo
Contact:

Post by somad »

ali_sinagog wrote: Mbah So Mad,
Piye tho mbah? nanya irena ke pihak katolik???? tentu saja data eliminated!!!! karena Irena telah memberikan tabokan telak kepada kaum dikow mbah.
Saya tentu saja akan mencari keterangan pada sumber yg resmi, tetapi nampaknya tidak diberi ketika karena data yg diungkapkan oleh ibu Irena alias Han Hoo Lie tidak lengkap, kenapa takut kalau memang benar.
Kenapa engkauw tidak sedikit cerdas untuk telepon langsung bliyow?
Terima kasih atas anjurannya dan bisakah anda memberikan saya no Telp nya.
Dan dikauw masih belum mengklarifikasi tuduhan kowe bahwa irena sebagai corong MUI....
Maaf mungkin pernyataan saya terlalu vulgar namun ini dikarenakan sewaktu Hj. Irena berkhotbah dan direkam dalam bentuk CD mp3 disokong oleh tokoh MUI DIN Samsuddin. Saya menilai Khotbahnya bernada menghasut kaum Grassroot Muslim yg seyogyanya harus dicegah oleh orang sekaliber Din
Ogredoss Orc
Posts: 14
Joined: Sun Oct 23, 2005 2:46 pm

Post by Ogredoss Orc »

somad wrote:sdr ali_sinagog,

Anda sama sekali tidak memperlihatkan mau berdiskusi, dan hanya mengemukakan hal hal OOT dan Comments ad hominem, yg sama sekali tidak menjawab pertanyaan mengenai topic ini.
Malah menuduh saya Domba buriq. Nampaknya segala sesuatu ungkapan yg anda pandang sebagai menyerang ISLAM maka tanpa pembuktian anda bilang Kristen ect. Absurd namanya bung.
Dan jika anda tidak bisa membuktikan apa yg diungkapakan oleh Cina Mualaf Irena Hondono adalah 100% benar seperti claim anda,
Maka Tanpa mengurangi rasa hormat saya atas usaha anda untuk meresponse, posting jawaban saya ini adalah yg terakhir bagi anda.

Untuk Moderator:
Kembali saya mohon maaf karena terbawa OOT. IF U considerred it's worth to throw all these OOT posting To a Garbage Thread, PSE do it.

Maaf, apakah kalimat merah dan besar ini juga bukan suatu bentuk kebencian or provokatif ? --> "Ini satulagi Mualaf tukang Kobong Grass root Muslim yg **** dengan CDROM MP3 Yg disponsori oleh Jin SamAsuJin (MUI)" juga yg ini : ---> "Dan jika anda tidak bisa membuktikan apa yg diungkapakan oleh Cina Mualaf Irena Hondono adalah 100% benar seperti claim anda,... dst" --- > kata Cina di situ nampak sekali mengarah pada kebencian ETNIK

Bung Somad, Anda sangat munafik.
User avatar
somad
Posts: 955
Joined: Tue Sep 20, 2005 11:25 pm
Location: Indo
Contact:

Post by somad »

Sdr Ogredoss Orc,

Terima kasih Atas komentarnya, dan maaf sama sekali bukan maksud saya untuk mempermasalah etnis dan tolong jangan dikonotasikan penggunaan kata CINA dengan Arti yg negatif.

Saya tidak mengerti dengan yg anda quote besar merah, anda artikan sebagai provokatip, Saya kira anda melihatnya dari sudut pandang yg berbeda, maukah anda menjelaskan pandangan anda lebih rinci lagi? Saya harus mengakui judulnya memang terlalu Vulgar untuk mengekspresikan Keresahan akibat Ceramah Hj_Irena Handono. (Sudahkah anda mendengar rekamannya?)!

Anda menilai saya Munafik itu adalah hak anda namun tolong jelaskan tanpa mengutarakan Argumentum ad hominem, agar bisa saya gunakan sebagai dasar introspeksi diri saya. OK?

Wassallam
gatotkaca
Posts: 36
Joined: Thu Oct 13, 2005 5:07 am

Post by gatotkaca »

Tujuan agama adalah menghadirkan keselamatan bagi umat manusia. Artinya manusia diberikan jalan agar mengetahui apa yang baik dan yang buruk, sehingga terhindar dari kejahatan.

Terkadang kita begitu resah, gelisah, dan tak kunjung mengerti ketika menjumpai seseorang yang tampak begitu religius, rajin beribadah dan terlihat sangat sangat beriman kepada Tuhan, namun pada saat sama bersedia melakukan tindakan kekerasan dan bahkan pembantaian terhadap manusia serta sekaligus mencari pembenaran atau mengklaim tindakan tersebut sebagai kebenaran

Mungkin yang satu akan melihat Tuhan sebagai zat yang Maha Kuasa dan selalu menghukum umatnya yang tidak taat, seperti anak kecil yang melihat orang tuanya dalam gambaran Freud (menjadi orang yang terbelenggu dalam otoritas hukum). Yang lain mungkin melihat Allah sebagai simbol cermin pribadi yang harus dituju setiap manusia.

Jadi intinya : sebelum manusia mengenal agama, dia sudah diberikan AKAL BUDI dan kebaikan dari Sang Pencipta. Artinya manusia yang tidak beragama saja masih bisa berbuat baik atas dasar hati nuraninya.

Seharusnya dengan AGAMA justru tingkat kematangan Spiritualnya akan semakin tinggi untuk mengenal Sang Penciptanya.

Bukan AGAMA yang mengajarkan kejelekan tetapi manusia sendiri yang sering menggunakan AGAMA sebagai alasan untuk pembenaran dan kepentingan sendiri/ golongannya.

Kalau disini : Hj.Irena Handono memang menginginkan Dakwah dengan cara tersebut artinya begitulah pemahaman agama menurut dia. Karena bagi dia sebagai Mualaf, mungkin akan mendapat PAHALA yang sangat besar dan jasa2 akan diingat oleh ALLAH SWT. Kalau bisa lansung masuk surga.

Disini orang awam akan melihat dan menilai, oh begitulah iman yang dihayati oleh Hj.Irena Handono merupakan hasil / buah dari penghayatan agama yg baru dipelajari.


Biarkanlah ALLAH sendiri yang menentukan baik/buruknya manusia, bukan manusia yang menentukan kehendak ALLAH.
Ogredoss Orc
Posts: 14
Joined: Sun Oct 23, 2005 2:46 pm

Post by Ogredoss Orc »

somad wrote:Sdr Ogredoss Orc,

Terima kasih Atas komentarnya, dan maaf sama sekali bukan maksud saya untuk mempermasalah etnis dan tolong jangan dikonotasikan penggunaan kata CINA dengan Arti yg negatif.

Saya tidak mengerti dengan yg anda quote besar merah, anda artikan sebagai provokatip, Saya kira anda melihatnya dari sudut pandang yg berbeda, maukah anda menjelaskan pandangan anda lebih rinci lagi? Saya harus mengakui judulnya memang terlalu Vulgar untuk mengekspresikan Keresahan akibat Ceramah Hj_Irena Handono. (Sudahkah anda mendengar rekamannya?)!

Anda menilai saya Munafik itu adalah hak anda namun tolong jelaskan tanpa mengutarakan Argumentum ad hominem, agar bisa saya gunakan sebagai dasar introspeksi diri saya. OK?

Wassallam
Maksud saya begini ...
Saya rajin baca komentar komentar Anda ...
Di situ Anda berargumen di satu sisi dengan kalimat kalimat yang sangat sopan, teoritik, beretika tinggi ... bahkan dengan kalimat identitas yang menunjukkan kebijaksanaan seseorang " Somad, ijasah SD aja gak punya" ----> Anda ngerti maksud saya kan ?
Tapi di satu sisi Anda juga suka menyelipkan kata kata atau kalimat kalimat yang menurut saya sangat bertolak belakang dengan "kebijaksanaan Anda" .
Contoh seperti yang saya sebutkan di Quote sebelumnya. jika Anda seorang yang tidak munafik tentunya Anda menghargai identitas seseorang tanpa melihat dari Etnik mana. Katakanlah Irene, ya Irene saja
Jangan lihat Cina nya, lihat lah yang sedang di bahas, yg katanya dia mantan Katholik lalu masuk Islam dan dianggap bikin provokatif. kata "Cina" di Indonesia Anda tentu tau sangat sensitif, masih dipake juga, dan saya juga ga tau maksudnya apa. Dan kalimat "Cina Irene Handono" kalo dibaca juga setiap orang akan menginterpretasikan hal yang kurang lebih sama.
Satu lagi bukti kemunafikan Anda adalah Din Samsudin itu nama pemberian ibu bapaknya. Kalo tidak ada rasa kebencian ( katakanlah Anda ingin berdebat / berargumen / berdiskusi secara sehat ?? dan Anda bukan pembenci secara perorangan ) tentu Anda tidak akan memberi judul yg besar warna merah dengan tulisan JIN SAM ASU JIN .

Atau kah Anda saat menulis sedang dalam keadaan marah ?? emosi ??

Kalo saya pribadi sih tidak pake signature segala ... jadi saya mau memaki, mau tidak sopan, saya nyante saja ...
User avatar
somad
Posts: 955
Joined: Tue Sep 20, 2005 11:25 pm
Location: Indo
Contact:

Post by somad »

Sdr Ogredoss Orc,

Terima kasih atas komennya,

Maksud saya begini ...
Saya rajin baca komentar komentar Anda ...
Di situ Anda berargumen di satu sisi dengan kalimat kalimat yang sangat sopan, teoritik, beretika tinggi ... bahkan dengan kalimat identitas yang menunjukkan kebijaksanaan seseorang " Somad, ijasah SD aja gak punya" ----> Anda ngerti maksud saya kan ?
Tapi di satu sisi Anda juga suka menyelipkan kata kata atau kalimat kalimat yang menurut saya sangat bertolak belakang dengan "kebijaksanaan Anda" .
Contoh seperti yang saya sebutkan di Quote sebelumnya. jika Anda seorang yang tidak munafik tentunya Anda menghargai identitas seseorang tanpa melihat dari Etnik mana. Katakanlah Irene, ya Irene saja
Jangan lihat Cina nya, lihat lah yang sedang di bahas, yg katanya dia mantan Katholik lalu masuk Islam dan dianggap bikin provokatif. kata "Cina" di Indonesia Anda tentu tau sangat sensitif, masih dipake juga, dan saya juga ga tau maksudnya apa. Dan kalimat "Cina Irene Handono" kalo dibaca juga setiap orang akan menginterpretasikan hal yang kurang lebih sama.
Satu lagi bukti kemunafikan Anda adalah Din Samsudin itu nama pemberian ibu bapaknya. Kalo tidak ada rasa kebencian ( katakanlah Anda ingin berdebat / berargumen / berdiskusi secara sehat ?? dan Anda bukan pembenci secara perorangan ) tentu Anda tidak akan memberi judul yg besar warna merah dengan tulisan JIN SAM ASU JIN .
Waduch terimakasih atas komplimennya saya jadi gr dah.

Anda benar tentang penggunaan istilah Cina. Saya katakan sekali lagi saya sama sekali tidak bermaksud untuk mempermasalahkan etnis, dan mungkin hanya overlook penggunaan istilah itu bisa ditafsirkan lain. Dan dipergaulan sehari haripun saya sering menggunakan istilah itu, dan terus terang kawan kawan saya yg terbanyak justru orang orang Tionghoa yg bisa saya ajak bergaul secara terbuka dan tidak mempermasalah istilah itu.

Waktu menulis artikel diatas saya tidak dalam keadaan marah mungkin saya hanya kecewa dengan Orang sekaliber Din seorang prof yg seharusnya bisa lebih melihat akan dampak negatip yg bisa timbul dikalangan Grass Root Muslim oleh kesaksian Hj_Irena tersebut, Silahkan anda dengar rekamannya yg bisa anda peroleh diluar.

Mungkin bahasa bg anda nilai santun yg saya gunakan adalah hanya faktor kebiasaan dan usia, Sebenarnya saya dulu pun agak alergi kalau ada orang memakai Lu dan Guwa karena dilingkungan keluarga saya dulu menganggap bahsa itu adalah bahasa Vulgar, namun lambat laun seiring dengan bertambahnya Usia saya bisa menerimanya karena itu hanyalah salah satu Slank yg ada dinegeri kita.

Ok Terima kasih lagi
Wassallam.
dukun_beranak
Banned
Posts: 68
Joined: Mon Feb 27, 2006 1:06 pm

Post by dukun_beranak »

somad wrote: Anda ini bicara apa sih? Jangan OOT lah Terima kasih namun darimana anda bisa justifikasi kebenarannya? Dari Asumsi Irena Handono yg tidak bisa dipertanggungjawabkan dan penuh dengan paranoida? Untuk orang yg tidak mengerti tentang agama katholik bisa saja, tetapi yg mengerti akan melihat kebohongannya Sama seperti Tajudin yg mengaku Uskup Sabah.
Saya tidak mempermasalahkan konversi Agamanya yg saya ingin tunjukkan adalah sifat provokatip ceramahnya yg membohongi para grassroot muslim yg **** untuk membenci umat agama lain.
Sorry no comment karena anda nampaknya lagi lagi ingin OOT Tolong anda jangan menyerang pribadi seseorang ah

Wassallam.

SEDIH HATIKU MEMBACA BETAPA ANGGUN DAN DAMAINYA KATA-KATAMU,
TETAPI DIBALIK SEMUA ITU ADA RACUN YANG SANGAT BERBISA
Mpok Tinem
Posts: 454
Joined: Mon Feb 27, 2006 9:46 pm

Post by Mpok Tinem »

Mpok mau tanya dulu ama Mbah Dukun...

Lebih berbisa mana dari kata-kata kotor dan makian yang ditujukan kepada orang tua netter ?

Lebih berbisa mana, membuat clone baru dan menyebarkan omongan sumpah serapah yang kotor nan rasis di forum ini ???
User avatar
Atheis Bengngo
Posts: 72
Joined: Tue Jul 10, 2007 1:34 pm

Post by Atheis Bengngo »

Topik sudah jebott Nihhh,

Banyak yang kebakaran nih gara-gara da'wah Ibu Irena, heheheh :evil:
User avatar
Al Cohol
Posts: 183
Joined: Sat Feb 25, 2006 11:05 pm

Post by Al Cohol »

Atheis Bengngo wrote:Topik sudah jebott Nihhh,

Banyak yang kebakaran nih gara-gara da'wah Ibu Irena, heheheh :evil:
Irena Handono mantan postulan Ursulin, jadi belon pantes disebut suster.

Sebelon murtad sempat kawin dengan ex-seminaris dari Ledalero, tapi pernikahannya berantakan dan bubar di tengah jalan. (selama 5 tahun dengan pria katholik, belakangan bernama Maxi Sintu Da Rato asal flores). setelah itu ia
cerai. dan menikah dengan pria yang seiman.

Info :
IRENA CENTER
Taman Villa Baru A-26 Pekayon Jaya
Bekasi-Jawa Barat.
Indonesia.
Telp. 021-70528125, 021-70732223 (Bp. Eric)
Fax. 021-88957059
Hp. 081831626

http://irenahandono.or.id/


Lebih jauh, tentang Diskusi Tentang Irena Handono. Dan tentang Hidup Membiara.
Post Reply