1. Triumphalist
Ini yang paling menyolok. Satu ciri-ciri yang hampir dipunyai oleh seluruh muslim. Jenderal Irak yang tanpa malu berseru-seru bahwa Irak telah menang dan berhasil memukul mundur pasukan AS. Hamas yang selalu berteriak dengan rasa penuh kemenangan karena Israel tidak berhasil membunuh mereka yang berlindung di antara ibu-ibu dan anak-anak. Muslim-muslim FFI yang nyungsep tidak bisa berargumen tapi terus tersenyum tanpa malu dengan nada penuh kemenangan. Muslim-muslim *FFI yang teriak-teriak bahwa kafir-kafir FFI tidak bisa membantah mereka, padahal mereka tidak berani membantah argument yang dibaca oleh lebih banyak orang. Triumphalist adalah trait paling mencolok dari seorang muslim, dan dimata kita-kita yang melihatnya... itu adalah kebodohan dibalik kulit muka yang sangat tebal melebihi tembok baja...
2. Tukang Claim agama Ibrahim
Islam tidak pernah PD. Agama mereka tidak unggul secara moralitas, pemeluk-pemeluknya rata-rata terbelakang, barbar dan penuh kekerasan, dan untuk menutupi itu semua, mereka melakukan banyak klaim. Contoh yang paling konyol adalah soal anak Abraham yang dipersembahkan, dengan santai mereka bilang itu adalah Ismael meskipun AlQuran tidak berkata demikian. Tapi karena mereka sadar bahwa mereka hanyalah pemeluk agama hasil keturunan yang tidak diridhoi Tuhannya Abraham, mereka melakukan klaim palsu. Mereka juga mengklaim bahwa tuhan mereka adalah tuhan yang tauhid, maha dan pencipta alam semesta. Padahal jelas-jelas, orang Yahudi jauh lebih unggul daripada mereka. Kalau tuhan mereka benar-benar meridhoi umat Islam... bagaimana bisa kenyataan berbanding terbalik dengan teori? Yang lebih tidak tahu malu lagi, orang-orang sejak Adam pun mereka katakan adalah pemeluk Islam.
3. Tukang claim terhadap mujizat AlQuran
Islam juga tidak PD dengan AlQuran mereka, penuh fallacy dan cerita tidak masuk akal, dan untuk menutupi itu semua, mereka mengajukan berbagai teori bahwa AlQuran sesuai dengan ilmu pengetahuan. Satu baris ayat tidak jelas, "langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya." bisa dengan gampangnya ditarik ke teori Big Bang, tanpa penjelasan yang cukup apa hubungan langit bumi dengan big bang. Tetapi ketika disodorin bukti bahwa AlQuran mereka ada fallacy dan tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan, dengan santai mereka akan berkata, "Itu ilmu pengetahuannya yang nggak nyampai"
4. Standard ganda
Orang Islam paling suka menggunakan standard ganda. Mereka akan mengukur orang lain dengan penggaris dan timbangan-timbangan tertentu. Dan mereka akan marah dan membuang alat ukur tersebut apabila digunakan pada diri mereka sendiri.
Orang Islam bangga dengan AlQuran mereka yang katanya tidak pernah berubah sejak dulu jaman Muhammad sampai sekarang. Dan akan menyangkal segala cerita perselisihan antara penerus Muhammad tentang AlQuran siapa yang lebih benar. Tetapi mereka dengan sigap akan mengajukan bahwa alkitab dirubah-rubah dalam konsili nicea.
Orang Islam bangga dengan AlQuran mereka yang katanya tidak pernah berubah sejak dulu jaman Muhammad sampai sekarang. Dan mereka akan dengan sigap mentertawakan bible... tapi mereka tidak pernah mengaca dan ingat bahwa AlQuran mereka tidak bisa berdiri sendiri tanpa hadits dan tafsir, dan apabila ketiga-tiganya dicompile jadi satu buku, akan lebih konyol dari bible. Sedangkan bible sendiri, tidak hanya berisi firman Tuhan, tetapi juga tulisan-tulisan dari saksi-saksi yang berbeda. Perbedaannya hanyalah, bible berani mengkompilasi menjadi satu buku sedangkan Islam tidak, karena tidak pernah ada kesepakatan dalam agama mereka yang kacau balau, mana hadits yang benar, mana yang tidak, mana tafsir yang benar, mana yang tidak.
Orang Islam suka sekali menuduh agama lain adalah agama pagan, menuhankan manusia, mengkultuskan manusia. Tapi mereka lupa pembelaan yang mereka lakukan pada Muhammad, pengidolaan mereka pada Muhammad, sudah secara tidak langsung menuhankan Muhammad. Penghancuran 360 berhala oleh Muhammad yang kemudian hanya menghancurkan 359 menyisakan satu, buat mereka bukan lah suatu hal yang salah. Berhala tetaplah berhala, 360 sisa 1, yang satu itu pun tetap berhala. Dan mereka tetap mengkultuskan berhala tersebut. Bahkan sujud menyembah 5 kali menghadapnya. Dan mereka akan menyangkal dengan berkata... itu hanyalah arah... Kenapa menyembah butuh arah? Bisakah orang Islam menerima orang yang menyembah Tuhan dengan menggunakan matahari/bulan/bintang sebagai arahnya? Apa alasan mereka menghancurkan patung-patung Budha, yang bahkan tidak digunakan sebagai arah menyembah?
Orang Islam suka sekali membanggakan seorang pendeta atau mantan biarawati menjadi mualaf. Seperti Yahya Waloni yang mengaku mendirikan UKIP dan meninggalkannya tahun 2004, padahal universitasnya baru berdiri tahun 2005. Atau Irena Handono yang ternyata belum sempat jadi biarawati. Hoax-hoax seperti ini sangat dibanggakan oleh para muslim. Berbagai orang mengaku mualaf dari kristen, tapi pengetahuan mereka tentang kristen, ternyata lebih parah dibanding murid-murid sekolah minggu. Tapi sebaliknya apabila ada pengakuan murtad dari orangnya secara langsung, mereka akan dengan sigap berkata bahwa itu palsu.
Orang Islam suka sekali dengan film-film yang mendiskreditkan kekristenan. Seperti Da Vinci Code misalnya, yang diputar dalam durasi lebih dari 90 menit di berbagai bioskop Indonesia. Tetapi pemerintah RI memblokir YouTube karena takut terhadap peredaran film fitna sepanjang 15 menit di internet yang diambil dari fakta yang sudah sama-sama diketahui oleh seluruh bangsa.
5. Membenci kekristenan
Islam membenci semua agama non-Islam, tapi ada satu yang paling mencolok, yaitu terhadap kekristenan. Dari berbagai diskusi forum termasuk di FFI, kalian akan melihat bagaimana orang-orang Islam sangat membenci kekristenan. Ketika mereka terpojok, mereka akan berusaha menyerang kekristenan. Ketika mereka tidak bisa memberikan argument mereka akan OOT kekristenan. Mereka akan bilang bible palsu dan dirubah-rubah ketika mereka tidak bisa mempertahankan kebenaran ajaran dan AlQuran mereka... dan mereka tidak merasa, bahwa itu konyol luar biasa. Kalau anda berkunjung di *FFI, anda akan melihat perbedaan jumlah posting yang luar biasa antara sub-forum2 lain berbanding dengan sub forum Islam VS Kristen.
Sejak awal, agama ini memang punya tujuan mendiskreditkan Yahudi dan Kristen, tapi mereka tidak membawa ajaran moral baru yang lebih baik. Lebih kacau balau malah, dan ketika diperbandingkan secara moral, mereka akan berkata bahwa ajaran Kristen tidak aplikatif, dan mulailah mengajukan hal-hal yang tidak ada hubungannya dalam ajaran moral seperti perubahan terjemahan atau tuduhan mereka bahwa kristen menuhankan manusia. Misal, tuduhan Islam benar bahwa Kristen menuhankan manusia, lantas apa yang membuat mereka menjadi agama yang baik? Apapun tuduhan pada Kristen tidak akan merubah kenyataan bahwa Islam tidak bisa mempertanggungjawabkan ajaran mereka secara moral. Mereka membenci kekristenan yang berisi ajaran-ajaran seperti "Jagalah lidahmu", "Kasihilah musuhmu", "Monogami", "Jangan lakukan pembalasan" atau "Tuhan adalah Tuhan yang menyelamatkan". Yang semuanya bertentangan dengan keyakinan mereka...
6. Buta terhadap kelakuan busuk nabinya, dan rekan seukuwahnya
Berbagai hadits jelas menunjukkan perilaku tidak pantas yang dilakukan oleh Muhammad. Tetapi seperti yang kita lihat di FFI ini, muslim(ah) akan membela dengan berbagai cara. Kalau perlu berbohong untuk menutupi kebohongan. Mereka sangat percaya bahwa apa yang busuk dan apa yang tidak pantas itu diijinkan oleh tuhan mereka, dan Muhammad tetaplah manusia yang sempurna di mata mereka. Ini bukan iman, ini kebodohan.
Sikap seperti ini terbawa sampai pada kelakuan teman-teman seukuwah mereka. "Right or wrong, they are our fellow moslems" adalah semboyan mereka.
Ada 100 gereja ditutup dengan paksa dalam 3 tahun. Dan orang-orang seperti netter2 muslim di forum ini akan menuduh kekristenan mencari gara-gara terlebih dahulu.
Situbondo hancur lebur, pendeta dibakar hidup-hidup hanya karena orang islam tidak puas dengan vonis yang dijatuhkan oleh pengadilan pada satu orang peleceh agama islam yang notabene juga adalah muslim. Dan orang-orang seperti netter2 muslim di forum ini akan menuduh kekristenan mencari gara-gara terlebih dahulu.
Mei 98, orang Cina dan kafir kristen menjadi target utama penjarahan, pembunuhan dan pemerkosaan. Pelakunya berteriak 'Allahu akbar' dan sebelum melakukannya mengucapkan 'Bismillah'. Dan orang-orang seperti netter2 muslim di forum ini akan menuduh mereka mencari gara-gara terlebih dahulu.
7. Victim Mentality (by "Krishna Harimurti")
Sebagai seorang yang hidup di negeri rantau, ada satu sifat lagi yang saya perhatikan dari banyak Muslim disini: victim mentality. Sedikit2 merasa dizalimi, sedikit2 merasa didiskriminasi, selalu bilang mereka yang ditekan, ditindas, diperlakukan tidak adil, padahal merekanya sendiri bersifat exclusive kepada yang lain.
Sering saya membaca keluhan2 yang tiada hentinya disampaikan oleh komunitas Muslim yang bilang bahwa mereka diperlakukan tidak adil dalam hal memperoleh pekerjaan, atau representasi politik, atau perlakuan di tempat umum, etc. Tapi mereka tidak bisa mawas diri untuk melihat hal2 yang logis seperti misalnya:
- orang harus menampilkan seluruh wajahnya ketika membuat foto paspor atau driving licence atau kartu tanda pengenal lainnya, tidak boleh pakai topi atau kacamata hitam bahkan rambut tidak boleh menutup muka. Otomatis ini juga berlaku untuk kerudung, sorban, atau jilbab apalagi burqa. Komunitas Sikh saja yang menganggap pemakaian sorban itu sesuatu yang sakral, mengalah pada aturan pemerintah ini. Tapi tidak dengan para Muslim. Mereka ribut dan berdemo, mencerca pemerintah telah menzalimi mereka lalu melebarkan permasalahan ke masalah pemakaian burqa di tempat umum. Lebih anehnya lagi, mereka memprotes kebijaksanaan bank2 disini yang menyatakan bahwa siapa yang mau masuk ke bangunan bank, nasabah atau bukan, harus kelihatannya mukanya, artinya tidak boleh pakai mask (siapa juga yg mau pake mask kalau bukan penjahat) dan tidak boleh pakai burqa. Para Muslim bilang bahwa ini adalah bukti kalau hak asasi mereka untuk beribadah telah diinjak-injak.
- kasus lainnya lagi yang bisa menjadi contoh victim mentality adalah ketika sebuah maskapai penerbangan dan sebuah sekolah dasar melarang penggunaan burqa atau veil bagi karyawannya. Alasannya jelas, baik airline dan sekolah menginginkan stewardess dan guru mereka untuk menunjukkan wajahnya kepada customer atau murid2nya sebagai bentuk komunikasi antar manusia yang lazim. Berbagai kelompok Muslim menuding kasus2 diatas sebagai bukti bahwa mereka didiskriminasi didalam lingkungan kerja oleh orang-orang anti Muslim.
- Muslim memprotes tidak adanya musholla di ruang parlemen walaupun tidak jauh dari gedung parlemen ada mesjid yang biaya pembangunannya ditanggung oleh pemerintah. Padahal, dari ratusan anggota parlemen, yang muslim bisa dihitung dengan jari satu tangan. In diklaim sebagai bukti bahwa kebebasan beragama bagi Muslim telah dibatasi.
Yang saya sebut diatas itu hanya contoh2 saja. Ada banyak lagi tudingan2 dari Muslim bahwa mereka sudah dicederai. Akan tetapi, sewaktu para Muslim mengklaim bahwa mereka didiskriminasi dalam masyarakat, ada tuntutan dari kelompok mereka sendiri agar pemerintah mengijinkan sekolah khusus untuk muslim, kolam renang khusus untuk muslim, gym khusus untuk muslim, beasiswa khusus untuk muslim, rumah sakit khusus untuk muslim, perpustakaan khusus untuk muslim, dan lain sebagainya khusus untuk muslim. Waktu orang-orang lain tanya: katanya merasa didiskriminasi, kok meng-exclusive-kan diri?, para Muslim kebakaran jenggot. Mereka menuduh orang2 ini Islamophobic, rasis (padahal Islam kan religion bukan race), etc.
Menurut saya, victim mentality ini juga salah satu sifat dari banyak orang Muslim.
8. Tukang Plintir (Duladi: Tuplin)
Awalnya, saya menganggap perilaku ini adalah perilaku yang datang bersamaan dengan mental triumphalist. Tetapi dalam perjalanan panjang, dan dalam proses mengenal muslim satu demi persatu. Saya juga melihat bahwa perilaku ini tidak selalu disertai dengan semangat triumphalist. Bahkan ketika berbicara soal ajaran agama lain pun, muslim suka melakukan pelintiran, memutarbalikkan fakta.
Contoh lain adalah kasus FPI dengan HKBP Bekasi, dengan santai dan tanpa beban, semua point tanpa terkecuali mereka putar balikkan. Juga Nurdin Halid dengan tuduhan pendemo yang mendemo dirinya itu dibayar, dengan santai dan gampangnya, padahal dia yang memberi upahan. Atau Khadafy yang juga dengan tebal muka berkata di depan wartawan bahwa tidak ada rakyatnya yang menuntut dia mundur.
Victim mentality yang ditulis sdr Krishna Harimurti di atas, juga terkait dengan manifestasi "Tuplin". Persis seperti yang dikutip oleh muslim bingung Candra_Mukti19
Ajaran Islam tentang taqiya dan kitman. Teladan nabi mereka yang suka memilintir dan berkelit ketika ketahuan belangnya. dan juga kitab suci mereka AlQuran yang memelintir berbagai fakta tentang Yahudi dan Kristen dan kemudian memfitnah mereka habis-habisan sebagai alibi untuk memusuhi kedua kaum itu. Semuanya itu adalah semangat ketidakjujuran, dusta, fitnah, yang menunjukkan rendahnya integritas dan moral seorang muslim sejati.candra_mukti19 wrote:saya menyaksikan, kalau sering terjadi pada banyak kasus, dimana muslim menganiaya kelompok yang diangggap kapir, lalu lalu setelah anggota kelompok itu babak belur atau mati, para muslim itu lalu berteriak-teriak, "kamilah kaum yang dianiaya, kamilah kelompok yang di dzalimi." ini persis seperti yang terjadi pada kasus ahmadiyah di cikeusik.
saya berkata pada kawan-kawan muslim, "janganlah kebencian kalian menyebabkan kalian berbuat dzalim terhadap ahmadiyah." maka dengan enteng mereka menjawab, "Justru Ahmadiyahlah yang mendzalimi kami".
"janganlah kalian menganiaya kaum Ahmadiyah dengan membakari rumah dan mesjidnya, serta membunuh orang-orangnya!" kata saya. maka mereka jawab, "Kamilah yang teranaiaya. kehilangan rumah atau mesjid itu tidaklah seberapa rugi dibanding dengan rusaknya akidah islam oleh Ahmadiyah. bahkan apa yang kami lakukan adalah guna menyelamatkan orang-orang ahmadiyah dari kedzaliman yang mereka lakukan terhdap diri mereka sendiri."
Diajari atau tidak, diberi teladan atau tidak, disangkal atau tidak, muslim tidak bisa lepas dari ciri-ciri ini. Karena Islam dibangun dari kebohongan. Sehingga untuk mengangkatnya sebagai 'kebenaran', dibutuhkan kebohongan-kebohongan lain yang cukup banyak.
___________________________________________________________
Peluklah Islam, agamamu itu, dan lakukan itu semua dengan hati yang kata kalian 'bernurani baik', dan otak yang kata kalian 'berakal budi'. Dan kalau di bumi saja kalian sudah terhakimi dengan kelakuan kalian sendiri, bagaimana mungkin kalian lolos dari penghakiman akherat?