http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/06 ... 343463.htm
Mekkah, Kompas - Menjelang puncak ibadah haji dan saat jemaah calon haji mempersiapkan diri di Mekkah, bangunan Hotel Al Ghaza bertingkat lima runtuh menjadi onggokan puing, Kamis (5/1). Menurut laporan terakhir, sebanyak 70 anggota jemaah haji tewas dan puluhan lainnya cedera.
Sesaat setelah bangunan hotel itu runtuh, menurut seorang anggota jemaah haji dari Perancis di tempat kejadian, tim penyelamat segera berdatangan ke tempat kejadian itu dan mengambil jenazah-jenazah dari bawah puing. Para pejabat keamanan, yang minta tak disebutkan namanya karena tidak diperbolehkan berbicara kepada wartawan, mengatakan sebagian besar korban adalah orang Arab dari Mesir, Tunisia, dan Uni Emirat Arab.
Letak hotel itu berseberangan dengan rumah tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW yang disebut Maktabah Al Muqarromah. Lokasi hotel itu juga sekitar 60 meter dari pintu utama Masjidil Haram Babussalam.
Pintu ini merupakan salah satu jalan utama menuju terminal bus yang banyak dimanfaatkan jemaah haji Indonesia menuju kawasan Aziziah, tempat pemondokan lain jemaah haji asal Indonesia. Lokasi hotel itu juga dikelilingi pasar yang dikenal dengan nama Pasar Seng yang buka 24 jam pada musim haji.
Jemaah haji Perancis yang menyaksikan peristiwa itu mengatakan kepada kantor berita AFP, hotel tempat menginap jemaah dari India dan Uni Emirat Arab itu ambruk setelah terjadi kebakaran. ”Saya ada di situ. Musibah itu dimulai dengan kebakaran di dalam bangunan itu. Sebuah helikopter menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran. Setelah itu bangunan itu runtuh,” kata Abderrahmane Ghoul, yang mengetuai sebuah organisasi Islam di Perancis tenggara.
Keterangan yang diperoleh Kompas Kamis malam menyebutkan, sejauh ini tidak diketahui ada jemaah haji Indonesia yang jadi korban dalam musibah itu.
Hingga kemarin sore waktu setempat, kawasan itu masih ditutup dan belum ada petugas dari Indonesia yang bisa masuk ke daerah itu.
Informasi yang diterima Inspektur Jenderal Departemen Agama Qodry Azizy, korban kebanyakan jemaah yang selesai shalat dzuhur. Karena banyaknya jemaah, peserta shalat dzuhur melimpah hingga di pinggir jalan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri RI Yuri Thamrin dan Kepala Bagian Humas Departemen Agama Soefiyanto mengatakan belum ada laporan yang menyebutkan jemaah Indonesia menjadi korban runtuhnya hotel itu.
Sesuai informasi Kepala Daerah Kerja Mekkah Zainal Abidin Sufi, sebagai penanggung jawab haji Indonesia di Mekkah, Yuri mengatakan hotel itu bukan penginapan jemaah Indonesia, tetapi jemaah asal Turki.
”Namun, tak tertutup kemungkinan adanya korban dari Indonesia karena posisi hotel itu di pinggir jalan dan berdekatan dengan pasar yang sangat ramai. Petugas Konsulat Jenderal RI saat ini tengah menunggu proses evakuasi di sana,” kata Yuri.(AP/AFP/DI/LUK/DTH)