DONGENG di majalah SABILI

Pelanggaran HAM terhadap sesama umat Muslim, kemiskinan dan keterbelakangan yang disebabkan oleh Islam dan penerapan Syariah Islam.
User avatar
Borland
Posts: 1249
Joined: Wed Nov 08, 2006 3:46 pm

Post by Borland »

ohhh gitu yaahh...tengs dago...Bangsa timur mana sih yg senang diperintah sama diktator?

Sebagai Org Minahasa, Dayak, Nias, suku kami gak mengenal sistem kerajaan apalagi Raja, Diktator....jadi sangat tidak suka sistem penjajahan seperti itu..makanya Suku kami agak susah di-islamkan dulu krn suku kami doyan makan babi...sedangkan Islam dtg dgn membawa kebudayaan arab....agak bertentangan.

dulu Islam gampang diterima krn jika Para Pedagang gujarat mampu mengislamkan seorang raja, maka rakyatnya hrs masuk islam juga....spt di Bolmong..

makanya Kristen di Indonesia lbh bnyk berkembang di suku2 pedalaman yg tdk mengenal sistem kerajaan spt nias, Dayak, Minahasa, Mentawai, Papua.....
NoeMoetz
Posts: 1372
Joined: Fri Dec 08, 2006 9:32 am
Location: Indonesia

Post by NoeMoetz »

Tapi Islam yang di Papua agak Unik juga loh...
Terbagi jadi 2 golongan;
YAng murni ga makan babi
Yang masih makan babi;

Soalnya Babi itu sudah mem"budaya" banghet di sana...

Buktinya, kalau ada perang suku, biasanya baru damai kalau ada acara "Bakar Batu", dan yang dibakar itu babi, terus dibagi ke suku2 yang bertikai.

Lihat, babi saja bisa bikin damai(di Papua)

Koq Islam kalah?( Shiah vs Sunni vs sekte2 lainnya)
:lol: :lol:
User avatar
El islaam
Posts: 759
Joined: Thu Dec 07, 2006 2:04 pm

Post by El islaam »

Ikutan boleh kan?

Gue jadi inget dulu gue baca sabili, isinya tentang dosa besar, isinya kira2 begini (detailnya gue lupa) :
Pada suatu waktu datanglah seorg manusia menghadap Musa, doi nanya sama Musa "wahai Musa dosa apakah yg paling besar?' Musa menjawab "berzinah". setelah mendapat jawaban tsb, org tsb berlalu.
Kemudian Musa bertemu dgn malaikat, dan Musa di tanya sama malaikat, sdg apakah Dia, Musa menjelaskan apa yg terjadi.
Kemudian malaikat berkata "wahai Musa tidak kah engkau tahu dosa terbesar bagi aloh adalah ketika manusia meninggalkan shalatnya."
Mendengar itu si Musa kaget dan menyesal.

Asli gue ngakak baca cerita tsb :lol: :lol: :lol:
Di jaman Musa udah ada islam, padahal Musa kan Yahudi :lol: :lol: :lol:
Sabili bener2 gilingan, klo ngarang ga kira2 :lol: :lol: :lol:

Klo soal sabili mah ga usah dibeli, sayang uang elo, ga ada manfaatnya sama sekali, walaupun banyak org2 eslam yg beli.
Oh ya sabili yg gue baca, gue pinjam dari temen gue, doi dapat di mesjid, ada pembagian sabili di mesjid waktu dia jumatan katanya.
User avatar
dago
Posts: 907
Joined: Tue Sep 27, 2005 9:27 am

Post by dago »

Borland wrote:ohhh gitu yaahh...tengs dago...Bangsa timur mana sih yg senang diperintah sama diktator?

Sebagai Org Minahasa, Dayak, Nias, suku kami gak mengenal sistem kerajaan apalagi Raja, Diktator....jadi sangat tidak suka sistem penjajahan seperti itu..makanya Suku kami agak susah di-islamkan dulu krn suku kami doyan makan babi...sedangkan Islam dtg dgn membawa kebudayaan arab....agak bertentangan.
Saya bermaksud bahwa semua bangsa asia sudah biasa diperintahi ole hseorang Raja yang kebanyakan menjadi diktator. Misalnya Jepang sebelum perang dunia kedua, mengagap emperornya sebagai dewa.
Jepang mulai demokrasi setelah kalah perang dan menganut philsafat barat yaitu demokrasi.
But dunia Muslim Arab sampai sekarang masih diperintahi oleh tyrany. Pemilihan umu di negara Arab hanya cosmetik untuk menghalalkan sang tyrant. ( bayangkan si Saddam menyelengarakan pemilihan umum, yang calonnya hanya dia sendiri, achirnya mendapat votes 100% :lol: :lol: )

Mental Islam dalam penaklukan kerajaan2 adalah bertujuan untuk menjarah, merampok dan memperoleh upeti serta memaksa korbannya masuk Islam. Makanya mereka tidak mempriortaskan memerangi suku2 bangsa. Apalagi mereka yang makan babi atau mereka yang menjadikan babi sebagai harta atau barang dagang. Dengan kata lain Muslims tidak bisa ber-trade dengan barang haram.
Sebab lain mengapa Islam tidak bisa mempengaruhi suku2 bangsa (ethnic Nias, Minahasa, Dayak , Bali dll) adalah mental superstition kaum Muslim.
Muslins sendiri yang takut akan jinn2, tidak mungkin berani menghadapi suku2 bangsa2 ini yang terkenal mempunyai ilmu bathin.

Disamping itu banyak Muslims Indonesia masih mempunyai kepribadiannya sendiri yaitu tolerant, tidak seperti mental Arab yang ganas. Kita lihat saja sampai sekarang diIrak Sunni dan Shiah saling bunuh membunuh. demikian juga di Palestina, Hamas dan Fatah saling bertempur.

Sayangnya setelah dunia Islam mempunyai tambang minyak, semangat ganas Islam Arab telah dibangun kembali oleh saudi Arab (sunni)dan Iran(Shiah) dengan demikian juga pengaruh Arab menjalar seperti virus ke Indonesia, Pakistan dll sehingga non Arab Muslim bertindak seperti Arab.
Maka terjadilah teristiwa Poso, Ambon, pemboman diBali dan seluruh dunia.

Borland wrote:dulu Islam gampang diterima krn jika Para Pedagang gujarat mampu mengislamkan seorang raja, maka rakyatnya hrs masuk islam juga....spt di Bolmong..
Melihat kenyataan Islam sekarang, saya agak curiga akan cara tersebarnya Islam diIndonesia katanya hanya disebabkan oleh pedagang Gujarat.
Saya rasa bahwa Arab Muslim jihadislah yang menyaru pedagang Gujarat. yang kemudian mendirikan camp2 terror dinegara Hindu Jawa. Dan melalukan terror.
Buktinya cerita mengenai penghancuran kerajaan Pajajaran oleh Muslims
User avatar
dago
Posts: 907
Joined: Tue Sep 27, 2005 9:27 am

Post by dago »

El islaam wrote:Ikutan boleh kan?

Gue jadi inget dulu gue baca sabili, isinya tentang dosa besar, isinya kira2 begini (detailnya gue lupa) :
Pada suatu waktu datanglah seorg manusia menghadap Musa, doi nanya sama Musa "wahai Musa dosa apakah yg paling besar?' Musa menjawab "berzinah". setelah mendapat jawaban tsb, org tsb berlalu.
Kemudian Musa bertemu dgn malaikat, dan Musa di tanya sama malaikat, sdg apakah Dia, Musa menjelaskan apa yg terjadi.
Kemudian malaikat berkata "wahai Musa tidak kah engkau tahu dosa terbesar bagi aloh adalah ketika manusia meninggalkan shalatnya."
Mendengar itu si Musa kaget dan menyesal.

Asli gue ngakak baca cerita tsb :lol: :lol: :lol:
Di jaman Musa udah ada islam, padahal Musa kan Yahudi :lol: :lol: :lol:
Sabili bener2 gilingan, klo ngarang ga kira2 :lol: :lol: :lol:

Klo soal sabili mah ga usah dibeli, sayang uang elo, ga ada manfaatnya sama sekali, walaupun banyak org2 eslam yg beli.
Oh ya sabili yg gue baca, gue pinjam dari temen gue, doi dapat di mesjid, ada pembagian sabili di mesjid waktu dia jumatan katanya.
Muslim pintar isap jempol dan percaya akan dongeng ini adalah pengaruh sang pembual terbesar yaitu Muhammad.
Cerita/pengakuannya ketemu Jibril dan perjalanan malamnya dalam Isra Miraj adalah the biggest lies of all.
User avatar
Borland
Posts: 1249
Joined: Wed Nov 08, 2006 3:46 pm

Post by Borland »

dago wrote: Saya bermaksud bahwa semua bangsa asia sudah biasa diperintahi ole hseorang Raja yang kebanyakan menjadi diktator. Misalnya Jepang sebelum perang dunia kedua, mengagap emperornya sebagai dewa.
Jepang mulai demokrasi setelah kalah perang dan menganut philsafat barat yaitu demokrasi.
But dunia Muslim Arab sampai sekarang masih diperintahi oleh tyrany. Pemilihan umu di negara Arab hanya cosmetik untuk menghalalkan sang tyrant. ( bayangkan si Saddam menyelengarakan pemilihan umum, yang calonnya hanya dia sendiri, achirnya mendapat votes 100% :lol: :lol: )

Mental Islam dalam penaklukan kerajaan2 adalah bertujuan untuk menjarah, merampok dan memperoleh upeti serta memaksa korbannya masuk Islam. Makanya mereka tidak mempriortaskan memerangi suku2 bangsa. Apalagi mereka yang makan babi atau mereka yang menjadikan babi sebagai harta atau barang dagang. Dengan kata lain Muslims tidak bisa ber-trade dengan barang haram.
Sebab lain mengapa Islam tidak bisa mempengaruhi suku2 bangsa (ethnic Nias, Minahasa, Dayak , Bali dll) adalah mental superstition kaum Muslim.
Muslins sendiri yang takut akan jinn2, tidak mungkin berani menghadapi suku2 bangsa2 ini yang terkenal mempunyai ilmu bathin.

Disamping itu banyak Muslims Indonesia masih mempunyai kepribadiannya sendiri yaitu tolerant, tidak seperti mental Arab yang ganas. Kita lihat saja sampai sekarang diIrak Sunni dan Shiah saling bunuh membunuh. demikian juga di Palestina, Hamas dan Fatah saling bertempur.

Sayangnya setelah dunia Islam mempunyai tambang minyak, semangat ganas Islam Arab telah dibangun kembali oleh saudi Arab (sunni)dan Iran(Shiah) dengan demikian juga pengaruh Arab menjalar seperti virus ke Indonesia, Pakistan dll sehingga non Arab Muslim bertindak seperti Arab.
Maka terjadilah teristiwa Poso, Ambon, pemboman diBali dan seluruh dunia.

Melihat kenyataan Islam sekarang, saya agak curiga akan cara tersebarnya Islam diIndonesia katanya hanya disebabkan oleh pedagang Gujarat.
Saya rasa bahwa Arab Muslim jihadislah yang menyaru pedagang Gujarat. yang kemudian mendirikan camp2 terror dinegara Hindu Jawa. Dan melalukan terror.
Buktinya cerita mengenai penghancuran kerajaan Pajajaran oleh Muslims
di Minahasa sendiri ada namanya Kampung Jawa yg beragama islam(Jawa tondano) dimana Kampung itu mrupakan keturunan Pengikut2 Kyai Mojo dan Diponegoro yg dibuang Belanda di Minahasa.....katanya mreka menghormati kepercayaan setempat sehingga tidak berniat melakukan Syiar islam...tp akhirnya mreka kawin dgn wanita setempat dan masuk islam...jadi Kampung Jaton itu mrupkan campuran jawa-minahasa, namun hingga kini mereka ttp dianggap org Jawa krn berbeda dgn org minahasa yg sangat kental dgn kekristenannya.....sama dgn org Minang yg kental dgn keislamannya

saya agak curiga pengikut2 kyai Mojo dan Diponegoro itu sbnrny bukan menghormati tapi TAKUT utk dakwah islamiyah....takut dgn kelakuan org2 Minahasa saat itu yg doyan makan babi bahkan klo perlu makan Manusia...hehehe...jadi cari gampangnya aja....pergi ke Kerajaan2 yg memiliki tatanan masyarakat yg lebih beradab n gak kanibalis trus Rajanya diislamkan, klo Rajanya udah Islam kan udah gampang....mengislamkan rakyat hanya dgn titah Raja...


ada cerita dulu Saat Imam bonjol ato diponegoro ditangkap belanda, Mereka berdua bisa lepas walopun diborgol dgn besi....namun pas dibuang di Minahasa, hanya dgn bantuan seorang anak suku minahasa, diponegoro diikat hanya dgn menggunakan Ilalang.....gak bisa lepas2 lagi....padahal bonjol dan diponegoro terkenal punyai lmu yg sakti...


berarti pedagang2 Gujarat kalah BERANI dong sama misionaris2 yg brani ampe ke Pedalaman Afrika, minahasa, Kalimantan, Papua....

knpa Pedagang2 gujarat gak bikin dakwah di Suku Indian, Aztec, maya, Inca, Eskimo?
User avatar
dago
Posts: 907
Joined: Tue Sep 27, 2005 9:27 am

Post by dago »

Borland wrote:ada cerita dulu Saat Imam bonjol ato diponegoro ditangkap belanda, Mereka berdua bisa lepas walopun diborgol dgn besi....namun pas dibuang di Minahasa, hanya dgn bantuan seorang anak suku minahasa, diponegoro diikat hanya dgn menggunakan Ilalang.....gak bisa lepas2 lagi....padahal bonjol dan diponegoro terkenal punyai lmu yg sakti...


Muslim kan pintar isap jempol imam bonjol dan diponegoro dll ternyata orang biasa. Kalu dia punya ilmu kok bisa kalah oleh pasukan Belanda yang itung2 jumlah pasukannya jauh lebih kecil.

Sama saja dengan peristiwa perang tahun 1967 antara gabungan Arab dengan negara Israel yang kecil. Dimana gabungan Arab(Mesir, Jordan dan Syria) dikalahkan oleh Israel hanya dalam 6 hari. ( ternyata Allahnya Islam tidak bisa membantu Muslims, mana tuh janjinya kepada Muslims akan seribu malaikat ?)

Sampai sekarang tidak ada satu negara Arabpun yang berani menyerang Israel. Itulah sebabnya kini Arab membiayai Muslims jihadis dari seluruh dunia untuk melakukan terror.
Islam membuat mental manusia macet, **** dan irrational.

Borland wrote:berarti pedagang2 Gujarat kalah BERANI dong sama misionaris2 yg brani ampe ke Pedalaman Afrika, minahasa, Kalimantan, Papua....
Islam adalah alat untuk merampok, menjarah dan pengumpulan upeti.
Inilah system ekonomi perampok.
Hadis Sahih Muslim, Book 004, Number 1066:
Abu Huraira melaporkan: Rasul Allah berkata aku telah dibantu teror (dalam hati musuhnya); aku telah menerima firman2 yang pendek tapi jelas artinya, dan ketika aku tidur aku diberikan kunci2 harta benda dunia yang diletakkan di tanganku.


Ini adalah ilham kepala perampok/tyrant bukan seorang nabi yang seharusnya spiritual.


Sedangkan tujuan Missionary adalah memberikan pertolongan dan memberikan pesan akan keselamatan dari Tuhan. Tampa pilih bulu ras.
Mereka tidak perlu pasukan karena Roh Tuhan menyertai mereka.
Para missionary dapat menyesuaikan kebudayaan suku2 setempat.
Misalnya mereka makan apa saja yang local makan.
Bayangkan saja bagaimana mungkin imam Muslim melakukan demikian bila mereka dihindangkan daging babi.
Atau apakah mereka berani datang tampa senjata atau pasukan jihadis.


Borland wrote:knpa Pedagang2 gujarat gak bikin dakwah di Suku Indian, Aztec, maya, Inca, Eskimo?
Bangsa Arab Muslims tidak mempunyai mental inovation dan explorer dan mereka juga tidak memiliki ilmu pengetahuan yang luas mengenai bumi.
Lagi pula mereka(Arab Muslim) tidak mempunyai kapal laut yang bisa berlayar di lautan besar.
Tujuan Islam datang ke Indonesia utamanya adalah ingin menguasai sumber rempah2 secara langsung. Sehingga mereka bisa menjualnya dengan harga yang sangat mahal diEropa. ( sama dengan politik Minyak pada abad 20/21 kini)
Post Reply